Lampung Selatan (LB): Komplotan maling motor kembali beraksi di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (21/9/2024).
Kali ini aksi para penjahat semakin nekat dan membuat resah, karena dilakukan siang bolong dan bersenjata api. Beruntung, aksinya bisa digagalkan warga, tapi pelaku berhasil kabur.
Menurut salah satu warga berinisial KIR (37), kali ini aksi komplotan penjahat menyasar sepeda motor Beat Up warna Silver milik Irwan, yang saat itu datang mengunjungi adiknya di Dusun III, RT 01, Desa Sabah Balau.
“Jadi gini, motor yang mau diambil begal itu punya Mas Irwan. Mas Irwan ini tinggal di Bayur Bawah, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung. Dia dateng ke sini mampir sepulang kerja untuk nengok adiknya Ef (26), yang kebetulan nikah dengan warga sini, Aan nama suaminya. Waktu Mas Irwan tiba, dia memarkirkan motor Beat warna silver di halaman rumah dengan posisi stang terkunci,” ujar KIR.
Menurut KIR, saat itu dia sedang berada di rumahnya, yang berada persis di depan rumah tempat motor diparkir. Berselang hanya beberapa menit, ucapnya, dia melihat sebuah sepeda motor yang dikendarai berboncengan dua orang melintas bolak-balik beberapa kali.
“Yang dibonceng posturnya tinggi kurus pakai kemeja kotak-kotak, kalau yang bawa motor badannya besar,” kata KIR saat ditemui di lokasi pada Sabtu (21/9/2024).
Merasa curiga, KIR kemudian mengamati motor tersebut. Dia semakin curiga ketika sepeda motor berhenti di dekat motor yang terparkir, salah seorang yang dibonceng kemudian turun dan mulai mendekati motor yang diparkir. Setelah memastikan situasi aman, pelaku mulai beraksi menggunakan alat diduga kunci Letter T.
“Gerakannya mencurigakan makanya saya pantengin. Dia sempat mengintip jendela rumah Pak Sarto, tempat motor diparkir. Setelah merasa situasi aman dia langsung beraksi. Saat itu saya langsung teriak maling dan hendak mengejar pelaku. Tapi saya mundur karena pelaku lainnya mengeluarkan senjata api dan menodongkan senjatanya ke arah saya,” ungkap KIR.
Lebih lanjut dia menceritakan, beberapa saat kemudian warga lainnya, yaitu Sukis dan Selamet, turut mengejar pelaku dan sempat melempar pelaku dengan batangan bambu sehingga pelaku gagal membawa kabur sepeda motor tersebut.
“Saya sempat lempar dengan bambu, tapi ndak kena, mereka (para pelaku, red) kemudian kabur ke arah Bandar Lampung,” ujar Sukis.
Sementara itu, Ef mengaku kaget saat mendengar ada yang teriak maling. Bahkan saat itu, dia tidak menyadari jika para pelaku nyaris berhasil melarikan motor milik kakaknya.
“Mamasku bara aja sampe dan masuk, lagi gendong ponakannya. Tahu-tahu ada yang teriak maling, blas kaget banget. Ternyata yang mau dimaling itu motor mamasku. Motornya diparkir di sini (menunjukkan lokasi motor diparkir) dan sudah dikunci stang. Jujur begitu tahu, jadi takut banget, apalagi malingnya bawa pestol. Siang-siang aja berani,” ucap Ef.
Aksi para penjahat ini, betul-betul membuat resah warga Sabah Balau dan meminta polisi turun tangan memburu kawanan pelaku, sebab aksinya semakin nekat, bahkan dilakukan siang bolong.
Menurut informasi yang dihimpun lampungbarometer.id, dalam kurun waktu 5 bulan, yakni bulan Mei hingga September 2024, komplotan penjahat telah menggasak 7 unit sepeda motor dari Desa Sabah Balau. Komplotan maling beraksi dengan cara membobol rumah.
“Ngeri mas, sekarang penjahatnya makin berani, mungkin karena tidak ada yang tertangkap. Sejak 5 bulan ini saja sudah ada 7 motor yang diambil maling,” ujar Sarto, warga Dusun III.
Sebelumnya pada Sabtu (14/9/2024) dini hari, komplotan penjahat juga beraksi membobol rumah milik Mujiono (57) di Dusun II Kedaton 7 Timur, Desa Sabah Balau dan berhasil membawa kabur 3 unit sepeda motor sekaligus.
Pada kisaran Bulan Juli penjahat juga menyikat 2 unit sepeda motor Revo Absolut dan Supra Fit dari rumah Sumardi (60) di Dusun 3; motor Beat milik Herman dan motor Vario milik Tarmizi (Dusun II). Dan sekitar bulan Mei – Juni, komplotan maling menggasak motor Beat milik Mbah Pando yang terparkir di depan rumah. (Andi)