Bandar Lampung (LB): Para pendiri Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kelompok Studi Seni (UKMF KSS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi dukungan Dekan FKIP Prof. Dr. Sunyono, M.Sc. terhadap acara Puncak Dies Natalis Ke-24 UKMF KSS yang diselenggarakan di Gedung Aula K FKIP pada Jumat, 14 Juni 2024 lalu.
Sudian Leri, salah satu pendiri KSS eks mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yang kini bertugas sebagai ASN Lampung Timur, mengatakan dukungan Dekan terhadap kegiatan tersebut secara langsung memompa motivasi para mahasiswa-mahasiswi yang tergabung UKMF KSS sehingga berupaya memberikan yang terbaik bagi kampusnya.
“Dukungan Pak Dekan ini merupakan hal yang sangat positif bagi kreativitas mahasiswa di kampus,” ucapnya kepada lampungbarometer.id, Minggu (16/6/2024).
Demikian juga yang dikatakan Wawan Cibinong, alumni Prodi Pendidikan Ekonomi. Menurut Wawan yang kini menjadi pengusaha spare part handphone ini, dukungan dari pihak kampus mutlak diperlukan dalam upaya mengembangkan karakter calon guru. Sebab, menurutnya, proses kreatif ini akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan guru saat berada di dalam kelas.
“Terima kasih Pak Dekan, dukungan yang bapak berikan terhadap mahasiswa yang berproses di bidang seni ini sangat keren,” kata Wawan.
Ucapan senada dikatakan pendiri KSS lainnya, Zainal Abidin, yang berasal dari Sumatera Selatan. Menurut alumni Prodi PGSD ini, dukungan Dekan terhadap kegiatan seperti ini adalah harapan sekaligus pintu yang akan membuka cakrawala berpikir generasi muda.
“Sebagai salah satu pendiri KSS saya merasa berbahagia adanya dukungan Dekan terhadap kegiatan seperti ini. Semoga FKIP di masa depan semakin baik,” ucap Zainal yang menyempatkan hadir langsung dari Martapura dalam kegiatan Dies Natalis Ke-24 lalu.
Agus Wahono, pendiri KSS, alumni Prodi Sejarah yang kini menjadi pengusaha sawit di Riau, memberi tanggapan bahwa perhatian Dekan FKIP Prof. Sunyono, adalah perkembangan yang baik bagi kemajuan FKIP. Menurutnya karya dan kreasi mahasiswa bisa menjadi bahan penilaian untuk meningkatkan daya saing kampus.
“Saya memandang bahwa Pak Dekan ini memang sangat paham bagaimana kampus. Ini sebuah kemajuan yang signifikan bagi FKIP Unila. Sebagai salah satu alumni sekaligus salah satu pendiri KSS, saya merasa bangga.,” ucap alumni Prodi Pendidikan Sejarah ini.
Safaruddin, yang kini menjabat kepala dinas di Lampung Barat juga memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, dukungan yang diberikan Dekan FKIP Unila Prof. Sunyono menjadi nutrisi bagi perkembangan mental mahasiswa, sehingga bisa menjadi partner dalam pengembangan kampus.
“Pengambangan pendidikan di kampus itu membutuhkan banyak unsur, di antaranya mahasiswa dan dosen memegang peranan penting. Dalam titik ini, saya kira Prof. Sunyono sudah mengambil langkah tepat. Sebab seni dan budaya merupakan pilar penting dalam membangun karakter sebuah bangsa,” ucap alumni Prodi Pendidikan Sejarah yang kini menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Barat.
Ucapan terima kasih juga sampaikan Bambang TG dan Andi Syopyan, yang kini mengabdi di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Utara.
Bambang TG yang merupakan alumni Prodi Bahasa Indonesia menjelaskan, dukungan yang diberikan Dekan terhadap kegiatan KSS menjadi barang mewah bagi mahasiswa yang berproses di sana. Meskipun demikian, dia mengatakan hal tersebut wajar dan memang seharusnya demikian.
“Dekan mendukung kegiatan mahasiswa itu wajar dan harusnya begitu. Yang aneh, kalau misalnya ada dekan yang malah menghalangi proses kreatif mahasiswa. Saya sangat apresiasi dukungan ini,” ucap Bambang.
Hal berbeda dikatakan Andi Syopyan bahwa sejak lama KSS memang sering berjalan sendirian dalam melaksanakan proses kreatif di kampus. Karena itu, dia mengingatkan anggota KSS untuk tetap kuat dan terus berproses.
“Tidak ada halangan untuk berproses. Jalan terus, pokoknya tidak ada hambatan. Kita sejak dulu biasa jalan sendirian dan berdarah-darah. Kali ini ada dukungan dari Dekan, jelas itu lebih baik. Terima kasih Pak Dekan,” ungkap Andi.
Sementara itu, Anton Kurniawan, alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mengingatkan anggota KSS untuk terus berkreasi melahirkan karya dan menjaga kepercayaan pihak kampus. Pengelola Media Massa Lampung Barometer ini, juga berharap dukungan yang diberikan pihak kampus tidak hanya bersifat sementara, namun terus berkelanjutan.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan Pak Dekan. Sebab informasi yang saya terima, Pak Dekan bahkan sanggup mengeluarkan dana dari kantong pribadinya untuk mendukung kegiatan Dies Natalis UKMF KSS. Artinya dukungan Pak Dekan ini, tidak main-main dan bukan sekadar basa-basi. FKIP Unila membutuhkan pemimpin yang peduli mahasiswa seperti ini. Terima kasih Pak Dekan,” ucapnya.
Dia berharap pihak kampus juga sudah merancang anggaran yang diperuntukkan bagi kegiatan mahasiswa secara proporsional dan berkeadilan sesuai kebutuhan, sebab ujarnya, setiap UKM memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
“Syukur Alhamdulillah, setelah sekian tahun UKMF KSS seakan dibiarkan berjalan sendiri, akhirnya kini ada juga Dekan yang memberikan perhatian serius terhadap proses kreatif mahasiswa di bidang seni. Ini adalah harapan bagi semua mahasiswa FKIP, bukan hanya KSS,” pungkasnya.
Diketahui acara puncak Dies Natalis UKMF KSS dibuka oleh Dekan Prof. Sunyono yang diwakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni Hermi Yanzi, M.Pd.
Dalam sambutannya, Hermi mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pentas seni yang diselenggarakan UKMF KSS ini. Menurut Hermi, kegiatan pentas seni berbasis budaya lokal dan menggunakan bahasa Lampung ini merupakan salah satu langkah tepat untuk melestarikan bahasa dan budaya Lampung.
“Saat ini FKIP Unila yang sedang go international mendorong edukasi berbasis budaya, dan malam ini kita menyaksikan bagaimana budaya dan bahasa Lampung dikemas dalam sebuah pertunjukan yang sangat menarik. Dalam hal ini UKMF KSS memegang peranan penting dalam rangka ketahanan budaya yang akhirnya menjadi ketahanan nasional,” ucap Wakil Dekan.
“Kita akan aktifkan kegiatan seni di kampus. Untuk para mahasiswa gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Kami sangat bangga dengan keberadaan KSS, gunakan kampus ini sebaik-baiknya. FKIP kampus berbudaya, semoga KSS semakin berbudaya,” tandasnya. (Andi/Che Aritonang)