Hukum dan KriminalTanggamus

Diserang Sekelompok Warga, Penggiat Konservasi Alam TWNC Lampung Luka-Luka

226
×

Diserang Sekelompok Warga, Penggiat Konservasi Alam TWNC Lampung Luka-Luka

Sebarkan artikel ini

Lampung (LB): Para pemuda penggiat konservasi alam, Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) diserang sekelompok oknum warga. Penyerangan ini terjadi di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Selasa (13/02/24) malam.

Kronologis penyerangan berawal dari pada Selasa malam, sekelompok oknum warga mengendarai sepeda motor dengan suara knalpot meraung kencang di wilayah pemukiman warga Limus, Kabupaten Tanggamus. Mendapati hal tersebut, salah satu korban berinisal J, menanyakan maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang di malam.

“Apakah dari kami ada salah, kok geber-geber motor di sini?” Tanya J.

Namun bukannya dijawab, justru terjadi keributan antara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga bernama S. Namun, kelompok penyerang mengejar dan melempari rumah S dengan batu melalui jendela dan atap rumah.

Situasi semakin tidak terkendali saat kelompok penyerang masuk ke rumah S dan mengobrak-abrik dapur rumah tersebut serta mengancam dengan pisau. Selanjutnya, mereka menyerang para korban secara membabi buta, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban.

Penyiksaan tersebut mengakibatkan korban pertama berinisial J mengalami luka serius sepanjang 2 cm di lengan kiri dan luka gores 4 cm di dada kiri akibat terkena badik.

Korban kedua berinisial O mengalami luka serius di mata kiri akibat disiram cairan asam berbau pesing menggunakan botol Wipol. Akibat siraman tersebut, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.

Kemudian, korban ketiga berinisial M yang mendapat pukulan bertubi-tubi di pelipis, mata, hidung dan dada sehingga mengalami lebam dan sesak.

Mengalami penyerangan dan penganiayaan, petugas TWNC melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Namun, bukan menerima bantuan, sebaliknya mereka malah mendapat intimidasi dan diminta untuk tidak keluar rumah pasalnya esok hari (hari ini, red) pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu, bahkan oknum aparat ini juga meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya.

Oleh sebab itu, jelas kelompok penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum penyerangan dan penganiayaan dengan kekerasan, mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti Pemilu 2014 di wilayah Lampung.

Informasi terkini, para korban sedang dievakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis karena luka-luka yang di derita sangat parah. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *