Hukum dan Kriminal

Seorang Ibu di Lampung Utara Tewas Digorok Anak Kandung

80
×

Seorang Ibu di Lampung Utara Tewas Digorok Anak Kandung

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG UTARA (LB): Warga Desa Tanjung Iman geger atas tewasnya Maybah (70), warga Dusun Talang Seluai, Desa Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar, Kabupaten Lampung Utara dengan leher nyaris putus digorok anak kandungnya, Saripuddin (30), Minggu (9/10/2022).

Peristiwa pembunuhan ibu kandung ini diketahui pertama kali oleh salah satu warga bernama Supardi (35), sekitar Pukul 06.00 WIB. Menurut Supardi, dia datang ke rumah korban untuk mengajak Saripudin kerja menanam padi di ladang milik salah satu warga.

Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini, pagi tadi dia sengaja datang untuk mengajak Saripuddin kerja menanam padi di ladang milik salah satu warga. Karena saat dipanggil tidak ada yang menjawab, dia memutuskan langsung masuk rumah korban lewat pintu belakang.

“Karena dipanggil tidak ada yang nyahut, saya langsung masuk lewat pintu belakang. Saat itulah saya lihat Ibu Maydah sudah bersimbah darah dengan leher hampir putus, sedangkan Saripuddin tidak ada di rumah,” ungkapnya.

Mengetahui korban bersimbah darah, Supardi langsung lari memberi tahu warga dan aparatur desa. Selanjutnya, Sekretaris Desa Tanjung Iman, Nuryono melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa 412-09/ABS Koptu Parno yang yang diteruskan kepada Polsek Abung Selatan.

Menerima informasi warga, Anggota Unit Intel Dim 0412/LU, Serka Mustakim dan Babinsa 412-09/ABS, Koptu Parno langsung datang ke TKP.

Sekitar Pukul 08.00 WIB Tim Inafis Polres Lampung Utara tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta langsung mengamankan pelaku yang saat itu bersembunyi di kebunkaret milik warga di Dusun Puntung, Desa Tanjung Iman.

Kini jenazah korban ditangani Tim Inafis Polres Lampung Utara, rencananya akan dibawa ke Puskesmas Semuli Raya untuk diautopsi

Menurut informasi warga, pelaku sudah lama menderita gangguan kejiwaan setelah pulang menjadi TKI di Malaysia pada 2016.

“Iya memang pelaku sudah lama sakit. Sejak pulang jadi TKI dari Malaysia dia mengalami depresi,” ucap salah satu warga. (*/JRS/Tham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *