PESAWARAN (lampungbarometer.id): Fakta baru proyek irigasi milik Provinsi di Desa Bagelen yang dikeluhkan warga karena ditinggal kontraktornya padahal belum selesai dikerjakan.
Diketahui warga Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran sangat kecewa dengan kualitas proyek irigasi milik Provinsi Lampung yang ditinggalkan begitu saja oleh kontraktornya padahal proyek tersebut belum selesai 100 persen.
Kekecewaan ini makin bertambah karena warga sudah ikut membantu ‘memodali’ pembangunan irigasi tersebut dengan uang pribadi warga.

PROYEK irigasi milik Provinsi Lampung yang dikeluhkan warga Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan.
Kekecewaan tersebut salah satunya disampaikan Robby (40), warga Bagelen. Kepada wartawan Robby menuturkan pihak kontraktor pergi begitu saja, padahal proyek irigasi tersebut belum selesai. Dia juga mengaku sudah menyumbang dana supaya irigasi tersebut lebih tinggi agar air tidak meluap ke sawah masyarakat.
“Memang kenyataanya begitu, saya anggap pekerjaan irigasi itu belum sesuai kemauan warga padahal kami ikut nyumbang dana untuk pembangunan irigasi tersebut,” ujarnya.
Robby mengungkapkan dia rela membantu menyumbangkan uang pribadi miliknya agar ketinggian irigasi itu ditambah supaya saat hujan air tidak meluap ke areal persawahan.
“Karena sawah kami selalu kebanjiran jika hujan maka saya modali lagi untuk menambah ketinggian dinding irigasi yang dikerjakan pihak pemborong daripada tanaman padi kami rusak tergenang banjir. Uang tersebut uang pribadi saya yang saya serahkan kepada pemborong, tapi hasilnya malah seperti ini. Tentu saja kami kecewa,” kata Robby.
Warga lainnya, Tanto (50) mengungkapkan tiga orang pelaksana proyek irigasi tersebut, ketika hendak pergi bahkan menitipkan kartu identitas mereka sebagai jaminan akan kembali melanjutkan pengerjaan proyek yang memang belum selesai.
“Benar pekerjaan irigasi itu belum selesai. Buktinya tiga orang pelaksana menitipkan KTP asli atas nama Suprihadi, Efran Ardhian dan Rudi Hartono. Mereka menitipkan KTP pada Pak Bayan sebagai jaminan. Jadi memang berarti pekerjaan irigasi itu belum selesai, lantas kapan lagi akan dilanjutkan,” ujar Tanto.
Sementara itu, saat dihubungi via pesan WhatsApp pihak kontraktor membenarkan informasi adanya warga yang menambah uang agar irigasi dibangun lebih tinggi namun dirinya mengatakan pengerjaan harus sesuai dengan panduan gambar.
“Iya infonya ada warga menambah uang agar irigasi dibuat lebih tinggi, tapi kan nggak bisa karena memang kami kerja sesuai panduan gambar kerja pengawas dan konsultan pengawas,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Proyek Irigasi Milik Pemerintah Provinsi Lampung di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung menuai kritik warga setempat. (Doni)
Tidak ada komentar