BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): DPD ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Provinsi Lampung menandatangani MoU kerja sama dengan Asosiasi Ekonomi Kreatif Nusantara (AEKEN) Lampung untuk meningkatkan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif.
MoU kerja sama ini ditandatangani Ketua DPD ASITA Lampung Arizo Fhasha, S.I.P. dan Ketua AEKEN Lampung Agusta Arie Wibowo di Pasar Kreatif dan Seni (PAKSI) PKOR Way Halim Bandar Lampung, Senin (28/9/2020), disaksikan Sekretaris DPD ASITA Lampung Ahmad Thohamudin S.Pd., Sekretaris AEKEN Lampung Razi Alfarisi, S.Ds., dan Bidang Ekraf Pariwisata Provinsi Lampung Entus Alrafi.
Ketua DPD ASITA Lampung Arizo Fhasha berharap adanya kerja sama ini akan menguatkan langkah-langkah DPD ASITA Lampung dalam menumbuhkembangkan industri pariwisata di Lampung.
Untuk pengunjung, Fhasha mengatakan ASITA menargetkan 3.000 pengunjung yang datang ke tempat-tempat wisata di Provinsi Lampung, salah satunya Acara Pasar Pariwisata.
“Meskipun baru akan diadakan tahun ini, perencanaan acara pasar pariwisata tersebut sudah dibahas sejak tahun lalu,” ujar Arizo Fasha.
Sekretaris DPD ASITA Lampung Ahmad Thohamudin menambahkan di masa pandemi ini, ASITA Lampung terus bersinergi dengan stakeholder pariwista guna menyikapi lesunya perekonomian akibat terdampak dari COVID-19.
“DPD ASITA Lampung, akan terus bersinergi dan mencari terobosan baru guna menyikapi lesunya industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Ketua AEKEN Lampung Agusta Arie Wibowo (Agil) berharap kerja sama ini membawa dampak yang positif bagi industri ekonomi kreatif pariwisata Lampung yang tergabung di AEKEN.
Agil juga berharap Pemerintah Provinsi Lampung memberi perhatian khusus dan terstruktur dalam mengemas produk industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan mendorong regulasi dan kemudahan proses.
“Harapan kami, pemerintah lebih fokus dalam mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi, dengan mendorong SDM melalui program pelatihan serta memperhatikan kultur tradisi adat budaya, yang ada,” ujar Agil. (Okto/Red)
