KesehatanPesawaran

Cegah Penyebaran DBD, Puskesmas Kalirejo Pesawaran Gelar Upaya Mitigasi

147
×

Cegah Penyebaran DBD, Puskesmas Kalirejo Pesawaran Gelar Upaya Mitigasi

Sebarkan artikel ini

Pesawaran (LB): Puskesmas Kalirejo melakukan upaya mitigasi ancaman peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Desa Karang Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran dengan melakukan penyuluhan, pemberian serbuk Abate (abatesasi), fogging, serta Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mendeteksi keberadaan jentik nyamuk, Senin (13/1/2025).

Kegiatan fogging dan abatesasi dilakukan di tiga dusun, sedangkan penyuluhan digelar di balai desa dengan menyasar aparatur desa, kader PKK dan Posyandu, serta masyarakat umum guna memberi pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan pola hidup bersih.

Kepala Puskesmas Kalirejo Bety Nilasari, menjelaskan langkah ini dilakukan sebagai respons atas laporan ditemukannya kasus DBD di desa tersebut.

Musim hujan membuat resiko penyebaran penyakit DBD semakin cepat sehingga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus DBD.

Bety mengatakan gejala DBD harus ditangani dengan cepat dan dikenali masyarakat, antara lain seperti demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, pendarahan ringan, bintik merah pada kulit, dan penurunan trombosit.

PENYULUHAN. Petugas Puskesmas Kalirejo memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan DBD. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Karang Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Senin (13/1/2025).

“Ketika di rumah ada yang terkena gejala, siapkan dulu obat yang paling sederhana parasetamol bisa diminum, ketika paginya tak kunjung turun maka bisa dibawa ke Puskesmas terdekat,” kata Bety.

Kepala Desa Karang Rejo, Sutri Edi, menyambut baik langkah cepat yang diambil Puskesmas Kalirejo dalam merespon kasus DBD di lingkungannya. Menurut Edi, dirinya menerima laporan ada dua warganya yang dinyatakan positif DBD.

Oleh sebab itu, dia berharap dengan kegiatan ini tidak terjadi lonjakan kasus DBD di kemudian hari. Dia juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air), menjaga kebersihan lingkungan, serta menerapkan gaya hidup sehat.

Sebagai langkah pencegahan, aparatur desa juga telah mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan melakukan fogging bekerja sama dengan Puskesmas.

“Kami juga meminta bantuan Pemerintah Kabupaten untuk menanggulangi DBD ini agar bisa teratasi dan tidak terjadi lonjakan.
menyeluruh,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran bersama Puskesmas secara konsisten memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan bahaya DBD kepada masyarakat.

Untuk menghindari potensi lonjakan kasus, Kepala Dinas Kesehatan dr. Media Apriliana mengajak masyarakat menerapkan PSN, pemberian Abate, memeriksa jentik secara berkala, penyelidikan epidemiologi apabila terdapat kasus DBD, serta melakukan fogging apabila terdapat kasus pasien positif DBD yang dibuktikan dengan hasil laboratorium.

Dia juga mengimbau masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, dia mengatakan peran aparatur desa dan kecamatan sangat penting dalam upaya menggerakkan masyarakat untuk membersihkan lingkungan.

Media menyebut hingga pertengahan Januari 2025, kasus DBD meningkat karena saat ini sedang musim hujan sehingga tempat perindukan nyamuk juga ikut bertambah.

“Meskipun begitu, data kasus DBD di Pesawaran masih relatif sama di banding tahun lalu,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *