Pemprov Lampung

Gubernur Arinal bersama Ketua Komisi IV DPR dan Dirjen KKP Resmikan Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran

125
×

Gubernur Arinal bersama Ketua Komisi IV DPR dan Dirjen KKP Resmikan Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Budi Sulistyo meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pulau Pasaran di Kota Bandar Lampung, Rabu (7/2/2024).

Gubernur mengatakan Kalamo Pulau Pasaran ini merupakan Kalamo kedua di Indonesia setelah Biak Numfor di Provinsi Papua. Kalamo ini menekankan pada pengolahan ikan teri yang merupakan ikan hasil tangkapan yang mendominasi di daerah tersebut.

“Kalamo Pulau Pasaran bertujuan meningkatkan daya saing melalui peningkatan mutu produk hilirisasi yang masih menggunakan metode konvensional,” ucap Gubernur Arinal.

Dia juga menyampaikan sejumlah fasilitas yang dibangun di Kalamo Pulau Pasaran yaitu rumah pengeringan ikan teri, kontrol mutu, diversifikasi dan inovasi pengemasan ikan teri, gudang beku portable kapasitas 10 ton untuk menyimpan stok ikan teri saat hasil tangkapan melimpah. Selain itu, diadakan juga sentra kuliner, kendaraan berpendingin untuk distribusi ikan teri serta pembentukan koperasi.

GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi bersama Ketua Komisi VI DPR Sudin dan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo, meresmikan Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran Bandar Lampung, Rabu (7/2/2024).

Selanjutnya, Arinal mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah mendorong program kegiatan kelautan dan perikanan ke Provinsi Lampung. Dia meyakini Kalamo Pulau Pasaran akan memecahkan permasalahan yang ada dan akan memberi multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat.

Dia berharap sinergisitas program kegiatan antara Pusat dan Daerah akan semakin meningkat di masa mendatang untuk kemajuan kelautan dan perikanan yang lebih baik.

“Keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung saat ini tidak terlepas dari perhatian Pemerintah Pusat terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya.

Lebih lanjut Gubernur menilai Provinsi Lampung memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup menjanjikan baik potensi perikanan tangkap, perikanan budidaya, wisata bahari maupun jasa kelautan lainnya.

Diketahui, pada 2023 total produksi perikanan Lampung 343.186 ton yang terdiri dari produksi perikanan tangkap 188.721 dan perikanan budi daya 154.465 ton dengan nilai ekspor Rp 2,1 triliun.

FOTO BERSAMA. Gubernur Arinal Djunaidi foto bersama warga Pulau Pasaran, saat meresmikan Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung, Rabu (7/2/2024).

Sedangkan pada 2022 produksi udang Vaname dari Lampung tercatat nomor 4 terbesar di Indonesia. Pulau Pasaran merupakan salah satu sentra pengolahan ikan teri di Provinsi Lampung, nilai produksinya tercatat Rp108 miliar per tahun dengan tujuan pemasaran terbesar Jakarta, Medan dan Bangka.

“Pemerintah Provinsi Lampung memiliki perhatian khusus dalam rangka meningkatkan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yaitu melalui Program Nelayan Berjaya,” katanya.

Dia melanjutkan, di era digitalisasi ini Pemprov Lampung mengembangkan Program e-KPB (elektronik Kartu Petani Berjaya) yang memberikan kemudahan pengembangan usaha bagi petani dalam arti luas termasuk masyarakat kelautan dan perikanan.

“Dengan program ini diharapkan produksi perikanan Lampung semakin meningkat, nelayan dan masyarakat perikanan lainnya sejahtera dan alam lestari,” ucapnya.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Budi Sulistyo, mengatakan Kalamo tersebut bertujuan meningkatkan nilai tambah pengolahan ikan teri di Pulau Pasaran sehingga meningkatkan kualitas menjadi siap ekspor.

Dia menjelaskan sentra kuliner yang disediakan merupakan wadah pelaku UMKM lokal dapat mengkreasikan produk ikan teri untuk dipasarkan dan juga dapat menjadi objek wisata di sana.

Budi berpesan kepada para pengelola untuk dapat menjaga, memelihara dan memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka menumbuhkan perekonomian di Pulau Pasaran.

“Semoga fasilitas ini menjadi bagian dari kegiatan ekonomi di Pulau Pasaran dan teri Pulau Pasaran itu harus mendunia,” pungkasnya. (adp/kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *