PESAWARAN (lampungbarometer.id): Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran berencana membuat usulan kepada Bupati untuk membuka kembali objek wisata di Kabupaten Pesawaran. Rencana ini berdasarkan arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) Kamis (28/5/2020) lalu di Jakarta.
Dalam Ratas terkait pandemi Covid-19 tersebut disinggung mengenai tren perubahan pariwisata di dunia. Oleh sebab itu, menurut Presiden, harus ada inovasi dan perbaikan sehingga bisa beradaptasi dengan perubahan tren yang terjadi di dunia pariwisata global.
Berdasar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020, tanggal 27 Mei 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Oleh karena itu, saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran mempersiapkan usulan mengoperasikan kembali objek wisata di Kabupaten Bumi Andan Jejama.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Elsyafri Fahrizal, S.H, M,Si., diwakili Sekretaris Dinas Pariwisata Pesawaran Sri Rahayu, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/6/2020), kepada lampungbarometer.id, mengatakan menyikapi new normal pandemi Covid-19 saat ini, Dispar Pesawaran sedang mempersiapkan untuk membuka kembali akses wisata di Kabupaten Pesawaran.
“Keselamatan dan kesehatan masyarakat tetap menjadi pertimbangan utama untuk menghidupkan roda perekonomian dan mengantisipasi perubahan global di sektor pariwisata yang terdampak Covid-19. Usulan ini tetap mengikuti protokol kesehatan. Langkah ini menjawab isu perubahan global dalam dunia pariwisata,” ujar Sri Rahayu.
Menurut Sri, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan menghadapi new normal yang sudah diputuskan pemerintah.
“Saat ini sedang dalam proses pengusulan menunggu arahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten dan tim gugus tugas untuk menyusun rencana teknis jika objek wisata resmi mulai dibuka kembali,” kata Sri Rahayu.
Lebih lanjut dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Pesawaran sedang berupaya memulihkan perekonomian di Kabupaten Pesawaran.
“Tentu hal ini harus dibarengi persiapan terkait hal teknis di lapangan, khususnya dalam pengelolaan objek pariwisata,” katanya. (okto)
