Gaya Hidup

Ketua PWNU Lampung: Harlah 102, NU Teguhkan Diri Membangun Keluarga Maslahat

94
×

Ketua PWNU Lampung: Harlah 102, NU Teguhkan Diri Membangun Keluarga Maslahat

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung memperingati Hari Lahir (Harlah) NU Ke-102 dengan Tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”, di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Senin (27/1/2025) malam.

“Itu artinya kita harus meneguhkan diri untuk membangun keluarga maslahat yang ada di Nahdlatul,” ucap Ketua PWNU Provinsi Lampung, H. Puji Raharjo.

Peringatan Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar bersamaan dengan Isra’ Mi’raj ini dirangkai dengan acara rutin yang digelar PWNU Lampung, yaitu Lailatul ijtima’.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua PBNU Prof. Moh. Mukri, Forkopimda Provinsi Lampung, beberapa bupati terpilih di Provinsi Lampung, serta para pengurus lembaga dan badan otonom NU.

Puji mengatakan kegiatan Harlah ke-102 NU ini berbarengan Isra Mikraj sehingga merupakan malam yang membawa keberkahan, karena di dalamnya ada istigasah dan mauizah hasanah.

Menurut Puji, kalau keluarga NU menjadi keluarga maslahat maka keluarga Indonesia pun maslahat. Hal itu sebagaimana hasil survei yang menunjukkan jamaah NU mencapai sekitar 60 persen di Nusantara ini.

“Atas dasar itu maka NU telah membuat Satgas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Satgas ini yang kemudian membuat dan menjalankan program yang berkaitan dengan kemaslahatan keluarga,” ungkapnya dikutip dari laman NU Online.

Sementara itu, pada acara Lailatul Ijtima, Rais Syuriyah PWNU Lampung, K.H. Shodiqul Amin, mengatakan dalam mukadimah qanun asasi disebutkan ada beberapa tugas Rasulullah yang harus dijalankan untuk memberi pelajaran umat manusia.

“Sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW, manusia diperintahkan menjalankan tugas sebagaimana tugas yang diemban Rasul. Hal itu termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 45-46 yang berbunyi: yâ ayyuhan-nabiyyu innâ arsalnâka syâhidaw wa mubasysyiraw wa nadzîrâ. wa dâ‘iyan ilallâhi bi’idznihî wa sirâjam munîrâ,” ujarnya.

K.H. Shodiqul Amin mengatakan tugas-tugas tersebut, yaitu pertama, menjadi saksi umat manusia. Kedua, memberi rasa gembira kepada orang mukmin untuk beribadah kepada Allah Swt. Ketiga, mengajak ke jalan Allah Swt. yang harus dilakukan melalui jam’iyah nahdlatul ulama. Keempat, menjadi pelita yang menerangi semua umat manusia di atas bumi, dan semua manusia merasa tenteram atas kehadiran ulama di NU.

“Itu merupakan tugas kita bersama untuk mengemban amanah dari Allah swt. Saya juga mengajak pengurus syuriyah dan tanfidziyah untuk menjalankan tugas yang sudah dibebankan kepada kita dari PBNU,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan sedikitnya ada tiga tugas pengurus yaitu dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Selanjutnya, dia menambahkan Lailatul ijtima merupakan kegiatan yang sangat penting karena mendoakan seluruh umat Islam secara umum, khususnya NU.

“Dengan istikamah menjalankan lailatul ijtima ini maka akan memiliki banyak karamah,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *