oleh

Mahasiswa PKM-K Jurusan Kimia Unila Cetuskan Teh Limbah Kulit Jagung Untuk Penderita Diabetes

Bandar Lampung (LB): Diabetes tergolong salah satu dari 5 penyakit yang tidak menular dengan penderita terbanyak di Indonesia. Dikutip dari data International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Menurut World Health Organization (WHO), jumlah pasien penderita diabetes akan mengalami peningkatan sampai Tahun 2045.

Menyikapi masalah tersebut, mahasiswa Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Jurusan Kimia, Universitas Lampung, mencetuskan inovasi baru berupa teh dari limbah kulit jagung yang berpotensi menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes, BoTea.

Para mahasiswa tersebut adalah Muhammad Govindo Ibra Pratibha, Dina Elviana, Annisa Distiani, Bagus Kurniawan, dan Reishandra Sefa Prasetyo dengan dibimbing dosen Prof. Dr. Noviany, S.Si., M.Si.

“Di Indonesia, jagung merupakan salah satu tanaman dengan jumlah panen yang melimpah. Kulit dan rambut jagung hanya menjadi limbah tak terpakai disebabkan karena masyarakat belum mengetahui jika kulit dan rambut jagung dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan,” ujar Muhammad Govindo.

“Dalam mengatasi permasalahan tersebut, kami mahasiswa Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Jurusan Kimia, Universitas Lampung, mencetuskan inovasi baru berupa teh yang dibuat dari limbah kulit jagung yang berpotensi menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes,” ujarnya.

Sementara itu, Anissa mengatakan kulit jagung merupakan limbah organik hasil pertanian yang mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi kesehatan.

“Itulah sebabnya, kami memanfaatkan limbah kulit jagung yang berlimpah sebagai bahan utama dalam pembuatan teh herbal yang diberi nama ‘BoTea’,” ujar Anissa.

“BoTea merupakan salah satu produk inovasi teh kemasan yang memanfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan utama dengan bahan tambahan rambut jagung dan bunga melati putih sebagai pewarna dan pewangi alami,” Dina menambahkan.

Menurut Dina, rambut jagung dipilih sebagai pewarna alami karena kemampuannya menghasilkan warna kekuningan seperti teh dan mengandung komponen penting beta-sitosterol, suatu zat aktif yang dapat berpengaruh pada penurunan kadar kolesterol darah.

“Sebagai pewangi BoTea, digunakan bunga melati putih yang memiliki aroma wangi yang khas dan banyak disukai. Melati memiliki kandungan zat aktif yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan dan karakteristik sensori minuman fungsional,” ucapnya.

Mahasiswa lainnya, Bagus Kurniawan mengatakan pada kesempatan ini mereka memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Lampung, produk teh “BoTea” dari limbah kulit jagung sebagai solusi minuman sehat penurun kadar kolesterol darah.

“Kami perkenalkan teh dari limbah kulit jagung. Selain mengatasi permasalahan limbah kulit jagung yang tidak dimanfaatkan sekaligus sebagai minuman sehat penurun kadar kolesterol darah dan kadar gula darah untuk mengatasi peningkatan penderita diabetes,” ungkapnya.

“Mau minuman sehat? BoTea solusinya,” ujar mereka berbarengan berpromosi. (**)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *