oleh

Kepala SMAN 1 Kebun Tebu Supriantoro: Pembangunan SDM Sangat Penting

Lampung Barat (LB): Kepala SMAN 1 Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat Supriantoro, S.Pd., S.Ap. mengatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) tidak kalah penting dibanding pembangunan infrastruktur dalam upaya menciptakan generasi unggul untuk menyejahterakan masyarakat.

Selain itu, menurut Supriantoro, pada 2045 mendatang Indonesia akan memiliki generasi usia produktif yang makin melimpah. Oleh sebab itu, kita mesti menyiapkan SDM untuk meningkatkan daya saing.

“Nah, kaitannya dengan peningkatan SDM tadi, kita mesti meningkatkan daya saing dengan menyiapkan SDM yang unggul, dan kita harus mulai tahun ini,” kata Supriantoro, Selasa (7/8/2023).

Supriantoro menambahkan Kabupaten Lampung Barat yang memiliki sumber daya alam melimpah harus dibarengi peningkatan SDM yang unggul. Untuk menciptakan SDM unggul, ujarnya, diperlukan lima tindakan strategis, salah satunya peningkatan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila secara terus-menerus.

“Pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk kepada peserta didik seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moralitas, perilaku dan kebhinekaan,” ujarnya.

Hal ini sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 1 Ayat 1 yang menyebutkan guru harus dapat melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan lain yang dibutuhkan.

Menurut Supriantoro, pada hakikatnya pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak dengan bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.

“Pendidikan karakter harus selalu diajarkan dan dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten barulah menjadi karakter bagi peserta didik,” katanya.

Dia juga menyampaikan ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam upaya menerapkan pendidikan karakter:

Pertama, menerapkan Program K3; Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban. Dengan menerapkan program ini di sekolah, akan menciptakan budaya sekolah yang baik ditekankan dalam bentuk praktik.

“Contoh Program K3 di sekolah yang sederhana adalah dengan mengadakan Jumat Bersih, menyusun jadwal piket kelas, bahkan bisa dengan mengadakan lomba kebersihan antar kelas,” ungkapnya.

“Kedua, guru harus membiasakan diri mengelola kelas sebelum memulai proses pembelajaran. Jika para guru belum bisa mengelola kelas, ada baiknya berlatih sedikit demi sedikit agar terbiasa. Langkah sederhana dalam mengelola kelas adalah dengan mengamati suasana kelas terlebih dahulu, apakah para siswa bersemangat atau tidak,” ujar Supriantoro.

“Ketiga, guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa-siswinya, baik dalam ucapan dan perilaku. Jika guru mengucapkan hal-hal baik juga berperilaku yang baik maka akan dijadikan contoh yang baik pula oleh siswa. Bahkan dengan upacan dan perilaku yang baik pada guru akan bisa membuat siswa mengedepankan akhlak sehingga bisa membangun karakter siswa,” pungkasnya. (Onit)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *