DesaPesawaran

Jadi Protipe Smart Village, Desa Hanura Dikunjungi Kemendes

56
×

Jadi Protipe Smart Village, Desa Hanura Dikunjungi Kemendes

Sebarkan artikel ini

Pesawaran (LB): Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) diwakili Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Ivanovich Agusta melakukan kunjungan ke Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Kamis (8/6/2023).

Rombongan Menteri disambut dan diterima langsung Kepala Desa Hanura Rio Remota didampingi Asisten II Sunyoto dan Kepala Dinas PMD Nur Asikin. Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung Desa Hanura  yang pada 2021 lalu ditetapkan Kemendes PDTT dan Kemendagri serta Pemerintah Provinsi Lampung sebagai prototipe (percontohan) pengembangan Program Smart Village di era digital saat ini.

Desa Hanura yang ditetapkan sebagai prototipe Smart Village di Lampung karena mampu mengintegrasikan wisata alami dan wisata buatan dengan mengusung konsep Desa Digital dan Desa Wisata (DEDI DEWI),

Dalam sambutannya, Ivanovich mengapresiasi Desa Hanura yang ditetapkan sebagai Desa Percontohan Pengambangan Smart Village. Dia mengatakan saat ini Kementerian Desa, PDTT sedang melakukan upaya digitalisasi data yang nantinya data-data tersebut akan diberikan kepada desa, sehingga desa mengetahui permasalahan dan potensi yang ada di desanya.

Ivanovich juga menyampaikan Kemendes PDTT telah menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa. Dia mengungkapkan sebanyak 70 persen desa di Provinsi Lampung sudah terkategori Desa Cerdas.

“Untuk Provinsi Lampung saat ini desa yang terkategori desa cerdas telah mencapai 70 persen dari 2.000-an desa yang ada. Pesatnya pertumbuhan desa cerdas di Lampung ini berkat dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten,” ujar Ivanovich.

Dia juga menyampaikan Desa Cerdas adalah konsep pembangunan desa berbasis digital yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa lewat pemanfaatan teknologi.

“Desa cerdas memiliki enam pilar, yakni: warga cerdas, mobilitas cerdas, ekonomi cerdas, pemerintahan cerdas, pola hidup cerdas, dan lingkungan cerdas,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan untuk menjadi Desa Cerdas setiap desa harus memenuhi persyaratan, di antaranya memiliki fasilitas internet, memiliki website dan memiliki aplikasi.

“Saat ini ada 56.000 desa yang telah memiliki fasilitas internet 4G dari total 75.265 desa di seluruh Indonesia. Secara nasional, desa yang belum punya internet berjumlah 2.600-an desa, sedangkan desa yang sudah memiliki website baru 21.000 desa,” pungkasnya. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *