Lampung Utara (LB): Ketua DPC Sahabat Ganjar Lampung Utara Ahmad Yoga Dian Andika mengklarifikasi terkait kericuhan saat bagi-bagi sembako Ragam Warna Nusantara yang digelar di Desa Bangun Rejo, Sindang Sari, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Menurut Ahmad Yoga, kericuhan itu disebabkan adanya miskomunikasi panitia dan warga.
Dia menjelaskan kekisruhan berawal saat warga RT 003 menanyakan perihal nama-nama mereka yang tak kunjung dipanggil, padahal pihak panitia tidak memiliki data warga RT 003, karena sembako yang dibagikan hanya untuk RT 001 dan RT 002 sebab kuota sembako terbatas.
“Terkait kericuhan terdapat miskomunikasi antara warga dan pihak panitia. Sembako yang kita salurkan sebanyak 200 paket terbagi untuk lansia 100 orang dan milenial 100 orang. Kuota kita terbatas karena ini merupakan bantuan relawan bukan dari pemerintah,” ujar Yoga, Sabtu (3/5/2023).
Ia juga menjelaskan sembako yang ditaruh di mobil itu milik warga yang sudah terdaftar.
“Sembako yang diamankan di mobil itu sebanyak 10 sembako, itupun milik daftar nama yang tidak hadir ketika dipanggil oleh panitia. karna nama-nama tersebut sedang ada kesibukan lainnya,” jelasnya.
Yoga berharap warga bisa kondusif, kejadian tersebut sebagi bagian evaluasi panitia semoga agar ke depan bisa membagikan sembako relawan secara merata.
“Permasalahan ini akan menjadi koreksi bagi pengurus DPC Sahabat Ganjar Lampung Utara ke depan dan apabila nanti ada pembagian sembako lagi akan diusahakan untuk memperbanyak jumlah paket sembako agar masyarakat dapat menerima secara merata,” ujarnya. (*)