PESAWARAN (lampungbarometer.id): Petani Desa Karangrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran mengeluhkan kelangkaan pupuk jenis Urea.
Salah satu anggota kelompok tani (Poktan) Desa Karangrejo, Muji (45), kepada wartawan menceritakan tentang sulitnya mendapatkan pupuk Urea saat ini.
”Saya sudah tanam padi pada Desember 2020, seharusnya persiapan pupuk sudah ada. Kemudian tanya dengan Gapoktan, katanya belum dikirim dari distributornya sedangkan pihak distributor menerangkan pupuk belum dikirim dari pabrik. Karena memang sangat perlu pupuk maka saya terpaksa beli di tempat lain dengan harga Rp130 ribu per sak,” kata Muji.
DEMI mendapatkan hasil panen yang maksimal, tanaman padi harus dipupuk tepat waktu. (Foto: Koes)
Ditemui secara terpisah, anggota Poktan Desa Karangrejo lainnya, Supadi (50), juga merasa kecewa adanya keterlambatan pupuk Urea yang mengakibatkan kelangkaan pupuk di masyarakat.
“Kadang kami tidak punya uang untuk membeli pupuk, sedangkan tanaman padi harus dipupuk supaya hasilnya memuaskan sehingga terpaksa hutang pupuk di tempat lain walaupun harganya Rp130 ribu per sak,” tandas Supadi.
Saat dimintai keterangan mengenai hal ini, Ketua Gapoktan Desa Karangrejo Marwoto mengatakan keterlambatan pengiriman pupuk ini disebabkan karena beberapa anggota Poktan belum menstranfer dana pembayaran pupuk.
”Benar pak memang pada waktu petani menanam padi, pupuk terlambat datang dari pabriknya.Pihak distributor juga menunggu pengiriman pupuk dari pabrik. Tapi bagi anggota poktan yang sudah mentransfer dana pupuk dua bulan sebelum tanam padi, rata-rata pupuknya sudah dikirim,” ujar Marwoto. (Doni).
Tidak ada komentar