Fokus Bidang Pendidikan Dan Kesehatan, Yusuf Kohar Tegaskan Proyek Bebas Setoran Jika Terpilih Wali Kota

BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Wakil Wali Kota Bandar Lampung yang juga bakal calon Wali Kota Muhammad Yusuf Kohar mengaku telah memiliki strategi membangun Kota Bandar Lampung jika nantinya terpilih menjadi wali kota, di antaranya dengan tidak meminta fee proyek dan mencegah kebocoran anggaran.

“Anggaran tidak boleh bocor untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat pribadi. Semua anggaran harus jelas karena ini uang rakyat. Untuk pengerjaan proyek, tidak ada setor-setoran dengan harapan hasilnya maksimal dan berkualitas, tidak asal jadi,” katanya.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/6/2020), lulusan Lemhanas ini menyampaikan dirinya akan fokus pada pembangunan kesehatan, pendidikan, dan peningkatan ekonomi.

BAKAL Calon Wali Kota Muhammad Yusuf Kohar tegaskan jika nanti terpilih menjadi wali kota Bandar Lampung proyek tidak dipungut setoran. (Foto lampungbarometer.id)

Di bidang kesehatan, Wakil Wali Kota ini mengatakan akan meningkatkan kebersihan di Kota Bandar Lampung dengan target meraih Adipura. Selain itu, Puskesmas harus layak dan memenuhi standar, termasuk tenaga medis, sarana prasarana serta laboratorium dengan fasilitas bagus.

“Puskesmas kita buat menjadi mini rumah sakit dengan fasilitas lengkap, dan rumah rumah sakit yang sudah ada akan kita tingkatkan. Alkesnya akan kita berikan yang bagus dengan pelayanan terbaik, sehingga yang sakit segera sehat. Kalau manusianya sehat, insya Allah pembangunan betul-betul jalan,” ujar Yusuf.

Sedangkan untuk bidang pendidikan, dia mengatakan akan meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bandar Lampung melalui peningkatan kapasitas guru dan memilih orang yang tepat sebagai kepala sekolah serta menempatkan sumber daya manusia (SDM) yang layak di Dinas Pendidikan.

“Kepala sekolah harus betul-betul orang yang mampu, tidak boleh asal tunjuk karena karena ada hal-hal tertentu. Lalu pegawai di dinas juga kita tata sesuai kemampuannya. Bidang pendidikan mempunyai peran vital dalam pembangunan, karena itu sangat penting menempatkan SDM yang tepat, sebab kalau sampai salah bisa berakibat fatal,” ucapnya.

Selanjutnya Yusuf Kohar menyampaikan, yang tak kalah penting dalam melayani masyarakat adalah budaya pelayanan publik. Menurut dia, budaya pelayanan publik akan muncul jika SDM-nya berkualitas dan punya kemampuan.

BAKAL Calon Wali Kota M. Yusuf Kohar saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/6/2020).

“Kepala Puskesmas, kepala sekolah, pegawai dinas pendidikan, pegawai Disdukcapil, pegawai kecamatan dan kelurahan, semua harus mempunyai budaya melayani. Bukan sebaliknya malah minta dilayani. Oleh karena itu, harus dipilih orang yang betul-betul mampu melayani, tidak boleh ada sogok menyogok,” tegasnya.

“Selain pendidikan dan kesehatan kita akan membangun sentra ekonomi, sarana-sarana kuliner, dan destinasi wisata. Untuk destinasi wisata kita tidak perlu membangun, biarkan pihak swasta yang memang memiliki destinasi, pemerintah tinggal membantu aksesnya saja. Misalnya membangun jalan menuju lokasi wisata.”

Terkait usaha untuk menjaga keindahan Kota Bandar Lampung, Yusu Kohar menyoroti Taman Dipangga yang dianggapnya kotor dan kumuh.

“Taman Dipangga itu harus kita perbaiki. Itu martabat Bandar Lampung, jangan sampai terkesan kotor dan kumuh,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain budaya, dirinya juga berkomitmen membangun masyarakat yang agamais dengan mendorong setiap masjid mengaktifkan majelis taklim dan TPA sehingga ketika ada kegiatan MTQ kita tidak perlu lagi ngebon dari daerah lain.

Kepada lampungbarometer.id, dia juga menyampaikan komitmennya untuk terus menggali dan melestarikan budaya lokal adat istiadat Lampung. Dia berharap Bandar Lampung ke depan memiliki kota Budaya atau kota tua, misalnya di daerah Rajabasa, Kedamaian dan Keteguhan.

“Budaya dan adat istiadat juga tak kalah penting, makanya harus kita jaga dan lestarikan. Nanti kita harus punya kota budaya, misalnya Rajabasa atau Kedamaian, atau wilayah lain yang cocok,” pungkasnya. (Sulaiman/AK)