Bandar LampungInfo Pilkada

Debat Publik Pilwakot 2024, Reihana Sebut Bandar Lampung Tersandera Hutang

86
×

Debat Publik Pilwakot 2024, Reihana Sebut Bandar Lampung Tersandera Hutang

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Nomor Urut 1, Reihana – Aryodhia, mengatakan saat ini Pemerintah Kota Bandar Lampung tersandera hutang ratusan miliar setiap tahunnya.

Hal itu dikatakan Reihana saat Debat Publik I Pilwakot 2024 dengan Tema “Tata Kelola Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat” yang digelar KPU Bandar Lampung di Ballroom Hotel Emersia, Senin (28/10/2024) malam.

“Utang Pemkot Bandar Lampung pada 2023 total Rp396 miliar, terdiri dari Utang Belanja Rp285 miliar dan utang kepada Pemerintah Pusat dari PT. Sarana Multi Infrastruktur sekitar Rp 111 miliar,” kata Reihana.

Utang tersebut, menurut Reihana, terjadi akibat dari tata kelola keuangan yang belum baik. Setiap perencanaan, menurut Reihana, diserap dari bawah apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, direncanakan dari mulai tingkat Musyawarah Kelurahan, Kecamatan hingga Kota.

“Dari kebutuhan masyarakat yang ada dan menimbang keterbatasan anggaran, akan ditentukan prioritas pembangunan yang mana yang dinilai mendesak. Namun perencanaan yang telah ditata dengan baik, kok malah dilaksanakan tidak sesuai rencana, anggarannya malah dialihkan ke pos yang lain, ini yang mengakibatkan kas daerah defisit,” ucap Reihana didampingi Aryodhia saat diwawancara.

Akibat kas daerah defisit dan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, pemerintah akhirnya harus berhutang agar bisa menutupi anggaran untuk menjalankan program.

PAD Bandar Lampung bersumber dari pajak daerah pada 2023, diketahui Rp 546,9 miliar dan dari retribusi daerah Rp 32,8 miliar, PAD ini mendukung APBD Kota Bandar Lampung hanya 25,45 % dari total Rp2,27 triliun.

Reihana mengatakan di Pemerintahannya kelak, berupaya tidak bergantung kepada hutang. Dia bersama Yodhi akan memutar otak, mencari jalan menggunakan anggaran yang produktif untuk meningkatkan PAD.

“Jangan lupa kita tidak sendiri, ada Pemerintah Pusat. Nanti kita akan melakukan pendekatan agar program Pusat bisa dikerjakan di Bandar Lampung,” kata Reihana.

Untuk meningkatkan PAD dan tak lagi berhutang ke Pemerintah Pusat, Reihana – Yodhi diketahui akan menarik investor termasuk membatasi proporsi belanja pegawai maksimal 30% dari total APBD. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *