BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Letjen TNI Dudung Abdurachman telah resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Andika Perkasa yang dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Rabu (17/11/2021).
Ternyata, Letjen Dudung pernah bertugas di Lampung sebagai Komandan Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 143/TWEJ yang berlokasi Candimas, Natar, Lampung Selatan yang berada di bawah Korem 043/Garuda Hitam, Kodam II/Sriwijaya, pada 2001.
Saat menjabat Dan Yonif 143/TWEJ, dia masih berpangkat Mayor. Dudung dikenal tegas dan berani, bahkan dia berani menertibkan premanisme di Terminal Rajabasa di Provinsi Lampung yang dulu dikenal rawan aksi premanisme.
Dikutip dari Lampost.co, Rabu (17/11/2021), Dudung bertugas di Lampung sejak 2001 akhir sampai 2004, dipenuhi dengan cerita tentang ketegasannya, termasuk mengatasi banyak konflik di masyarakat.
Sementara itu, cita-citanya menjadi tentara muncul ketika membantu sang ibu berjualan kue dan menjadi loper koran. Saat itu Dudung yang berusia 10 tahun harus ditinggal sang ayah untuk selamanya.
Tak tega melihat ibunya berjuang sendirian untuk menghidupi dirinya dan tujuh saudaranya yang lain, Dudung membantu ibunya dengan berjualan kue dan menjadi loper koran. Kala itulah dia pernah ditegur dengan keras seorang anggota TNI. Hal itu begitu membekas di hatinya sehingga dia bercita-cita menjadi tentara.
Selanjutnya, seperti dilansir Tempo.co, cita-cita Dudung untuk menjadi tentara terwujud berkat doa ibu dan perjuangannya yang gigih. Alumni Akademi Militer Tahun 1988 memiliki reputasi mentereng. Pernah menjadi Danyonif, dua kali Dandim di Sumatera Selatan, Gubernur Akademi Militer menjadi Pangkostrad dan dilantik menjadi KSAD oleh Presiden Jokowi.
Dudung merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat. Ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1988 dari kecabangan Infanteri.
Pria kelahiran 16 November 1965 itu menjabat Wakil Gubernur Akmil pada 2015 hingga 2016. Selanjutnya jabatannya terus meningkat naik. Dia pernah menjadi Staf Khusus KASAD selama setahun, kemudian Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KASAD.
Setelah itu, diangkat menjadi Gubernur Akmil pada 2018. Posisi ini ia jabat selama dua tahun hingga Agustus 2020 saat dia dilantik menjadi Pangdam Jaya oleh KASAD Jenderal Andika Perkasa. Kemudian pada Juni 2021, Dudung diangkat menjadi Pangkostrad.
Nama Dudung ramai diperbincangkan saat ia menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 2020 silam.
Dan hari ini Letjen Dudung Abdurachman resmi dilantik jadi KASAD. (dbs)