Ekonomi dan Bisnis

Mentan Syahrul Heran Harga Cabai Dan Bawang Merah Melambung Padahal Stok Aman

47
×

Mentan Syahrul Heran Harga Cabai Dan Bawang Merah Melambung Padahal Stok Aman

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (BAROMETER): Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku heran harga cabai dan bawang merah melonjak tinggi, padahal stok cabai di daerah khususnya di Wonosobo masih aman.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian saat menghadiri langsung Gelar Bawang Merah dan Cabai Murah yang dilaksanakan sebagai langkah stabilisasi harga bawang merah dan cabai di Ibu Kota yang saat ini tembus Rp 120 ribu untuk cabai rawit merah dan Rp 70 ribu untuk bawang merah di kawasan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Ragunan, Minggu (19/6/2022).

Dalam acara ini sebanyak 1.2 ton cabai dan 15 ton bawang merah yang merupakan hasil panen langsung dari lokasi Food Estate Hortikultura didatangkan langsung dari Temanggung dan Wonosobo.

Dalam acara ini Kementerian Pertanian melalui program Food Estate menjual bawang merah dan cabai-cabaian dengan harga murah.

Menteri Syahrul mengaku heran harga cabai dan bawang merah di ibu kota tinggi padahal ketersediaan stok di Temanggung dan Wonosobo aman. Kondisi tersebut diketahui Menteri pertanian berdasarkan informasi langsung Ketua Korporasi Petani Temanggung-Wonosobo, Andi.

“Stok aman pak,” ujar Andi kepada Syahrul saat ditanya mengenai ketersediaan cabai di Wonosobo seperti dilansir detikcom, Minggu (19/6/2022).

“Lah kok nyampe sini harganya jadi mahal?” ujar Syahrul, kebingungan mendengar jawaban Andi.

Kepada Menteri, Andi mengaku dirinya tidak tahu menahu mengenai alasan harga cabai melonjak tinggi di ibu kota, pasalnya ketersediaan cabai di daerah tergolong aman.

Andi menambahkan meskipun kondisi cuaca saat ini cukup ekstrem dengan curah hujan yang tinggi, hal itu tidak terlalu mengganggu produksi cabai di wilayah atas, berbeda dengan wilayah bawah yang terkena permasalahan seperti serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

“Di sini saya membawa 3 jenis, ada cabai rentul (rawit) merah, cabai mana (besar) merah dan cabai keriting. Dimintanya bawa 1.5 ton, tapi ya 1.2 ton ini sudah yang terbaik yang bisa kami berikan dengan waktu yang mepet ya,” ujar Andi.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Kelompok Tani Temanggung yang Pengawas Korporasi Temanggung-Wonosobo, Siswanto, mengatakan melalui Program Food Estate, Kementan membantu melakukan pendampingan petani sehingga ketersediaan bawang merah di daerahnya cukup stabil.

“Untuk bawang merah di sini mulai dari yang termurah Rp 30 ribu varian Temanggung Klowor dan yang paling mahal Rp 40 ribu varian brebes,” kata Siswanto.

Dia juga mengatakan Menteri Syahrul telah memberi instruksi kepada Dirjen Hortikultura untuk mengadakan acara Gelar Bawang Merah dan Cabai Murah di lima titik di DKI Jakarta sampai Hari Raya Idul Adha tiba.

“Sesuai arahan Pak Menteri Pertanian kami akan melaksanakan kegiatan seperti ini di lima titik lokasi dengan melibatkan stakeholder yang ada di acara ini untuk turut berpartisipasi membantu masyarakat,” ujar Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto.

Dia juga menyampaikan pasokan cabai dan bawang merah untuk pelaksanaan Gelar Bawang Merah dan Cabai Murah selama 2 minggu itu akan aman melalui lahan-lahan petani binaan di Temanggung dan Wonosobo.

“Kita akan dorong lewat musim tanam berikutnya dengan memfasilitasi benih, saprodi, dan lain sebagainya. Nanti di Agustus tanaman cabai dan bawang merah akan meningkat cukup signifikan. Dengan gerakan mengelar Pangan Murah ini Insya Allah untuk bawang merah dan cabai jelang Idul Adha dalam kondisi aman,” ujarnya. (*)

Editor: AK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *