Lampung Selatan (LB): Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Desa Way Galih, mengadakan sosialisasi “Manfaat Limbah Dapur Sebagai Pupuk Organik Cair”, Selasa ( 14/1/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan ini dihadiri mahasiswa KKN Institut Teknologi Sumatra (Itera), aparatur desa dan kader PKH Desa Way Galih.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, sebanyak 7 mahasiswa KKN Unila; 5 perempuan dan 2 laki-laki memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola limbah dapur yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair buatan.
Diah, salah satu mahasiswa KKN, memaparkan limbah dapur berbahan organik dapat diolah menjadi pupuk cair dan bisa mendukung program ketahanan pangan pemerintah. “Limbah dapur yang berbahan organik, seperti sayur-sayuran, nasi, kentang dan sisa limbah yang lunak dapat dijadikan bahan pupuk cair organik buatan,” ucap Diah.
Dalam sosialisasi ini, Diah juga menjelaskan bagaimana cara membuat pupuk cair yang berasal dari limbah dapur hingga menjadi pupuk yang siap digunakan.
“Adapun cara pembuatannya cukup sediakan ember, sekam padi, tanah secukupnya, limbah dapur, tetes tebu, dan obat F4. Setelah bahan siap, isi dengan sekam padi atau batang padi, lalu diisi tanah, lapisan ketiga diisi limbah dapur kemudian ditambah air beras 1 liter, kemudian tambahkan 2 tutup tetes tebu dan 1 tutup F4,” beber mahasiswi Fakultas Pertanian Unila ini.
“Selanjutnya, diamkan bahan-bahan tersebut selama 3 sampai 4 minggu. Setelah itu dapat digunakan setelah fermentasi selesai. Cairan paling bawah dapat dijadikan pupuk cair untuk sayuran dan tanaman perkebunan lainnya.
Ditemui usai kegiatan, Kepala Desa Way Galih Joko Waskito yang diwakili Sekretaris Desa Joko Supramono, mengatakan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN Unika ini. Dia berharap dengan adanya sosialisasi ini, bisa membantu warga Desa Way Galih dalam mengelola sampah dapur organik.
“Harapan kita sosialisasi pengelolaan limbah dapur organik menjadi pupuk cair ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kita juga berharap persaudaraan dan silaturahmi yang sudah dibangun antara warga dan mahasiswa KKN terus berlanjut meskipun nantinya mereka selesai KKN,” ujar Sekdes.
Selanjutnya dia juga mengungkapkan sebanyak 16 mahasiswa melakukan KKN di Desa Way Galih, rinciannya 7 orang berasal dari Unila dan 9 orang merupakan mahasiswa Itera. Menurut Sekdes, para mahasiswa akan melaksanakan KKN hingga 40 hari ke depan.
Selain itu, dia juga berpesan kepada seluruh warga Desa Way Galih agar menghargai dan menghormati mahasiswa sebagai tamu yang datang ke desa mereka.
“Pesan kami kepada seluruh masyarakat Way Galih, kita hargai Tami yang datang ke desa kita, kita hormati. Penyampaian-penyampaian yang diberikan kalau bisa kita laksanakan karena itu ilmu yang sangat baik dan bermanfaat, terutama dalam urusan pengelolaan sampah,” pesan Joko.
Berkaitan dengan program kerja desa untuk tahun ini, dia mengatakan fokus kepada pembinaan anak-anak muda. “Kalau untuk program desa, tahun ini kita fokus pada pembinaan anak-anak muda, baik untuk segi keagamaan maupun program-program lain,” tutupnya. (Rian/AK)