Berita DaerahBrigif 4/BS MarinirInfo UnilaKodim 0421/LSLampung SelatanLanal LampungPendidikanPolres Tulang BawangPolres Tulang Bawang BaratRagam

8 Mahasiswa FKIP Unila Sukses Ikuti Proyek Kemanusiaan 2024 di Malaysia

90
×

8 Mahasiswa FKIP Unila Sukses Ikuti Proyek Kemanusiaan 2024 di Malaysia

Sebarkan artikel ini

Malaysia (LB): Sebanyak 8 mahasiswa FKIP Universitas Lampung sukses melaksanakan program Proyek Kemanusiaan di Malaysia yang digagas Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia.

Proyek Kemanusiaan ini yang berlangsung sejak Oktober hingga pekan ketiga Desember 2024 ini merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Internasional FKIP Unila. Program MBKM Internasional FKIP Unila telah sukses sebagai momentum penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam pendidikan lintas batas.

Program ini terbagi menjadi dua wilayah utama, yaitu Sandakan dan Negeri Sembilan, Malaysia. Di kedua wilayah tersebut para peserta juga mendapatkan pengalaman akademik melalui student mobility di Universiti Malaysia Sabah (UMS) dan Inti International University.

Di wilayah Sandakan, tim mahasiswa yang terdiri atas Najwa Trisaqina Yuan (Program Studi PPKn), Eideline Cathlyana (Pendidikan Bahasa Inggris), Amanda Weldan Krupskaya (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Putri Gustia (Pendidikan Kimia) tidak hanya mengikuti perkuliahan di Universiti Malaysia Sabah, tapi juga melibatkan diri dalam kegiatan mengajar di Community Learning Center (CLC) setempat.

Mereka berbagi ilmu, keterampilan, dan pengalaman dengan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya, menjembatani perbedaan dengan semangat persatuan.
Sementara itu, di Negeri Sembilan Malaysia, tim mahasiswa lainnya yang terdiri atas Adinda Putri Purnamasari (Pendidikan Fisika), Malsa A’innia Sabrina (Pendidikan Bimbingan Konseling), Ari Bima Anto (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Muhamad Rayanda (Pendidikan Biologi) turut berpartisipasi dalam perkuliahan di Inti International University.

PROYEK KEMANUSIAAN. Sebanyak 8 mahasiswa FKIP Universitas Lampung sukses melaksanakan program Proyek Kemanusiaan di Malaysia yang digagas Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. (Foto: ist)

Selain itu, mereka juga mengajar di Community Learning Center atau PPWNI di Klang dan Ipoh, membangun wawasan baru dan membantu mengembangkan potensi anak-anak melalui pendekatan pendidikan yang kreatif dan inklusif.

Selama program, para mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan baru dari sistem pendidikan di Malaysia, tapi juga belajar menghadapi tantangan pendidikan dalam lingkungan multikultural. Mereka belajar cara menjalin komunikasi lintas budaya, memahami perbedaan pedagogis, serta menciptakan metode pengajaran yang relevan dengan kebutuhan anak-anak di Community Learning Center.

“Pengalaman ini sangat berharga karena kami tidak hanya belajar di kelas, tapi juga langsung terjun ke lapangan. Kami melihat bagaimana pendidikan dapat menjadi jembatan untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ungkap Najwa Trisaqina.

Dia juga mengatakan melalui program ini para peserta juga belajar nilai-nilai penting seperti kerja sama tim, empati, dan adaptabilitas dalam lingkungan baru. Proyek ini menjadi pembelajaran holistik, bukan hanya secara akademik, tetapi juga sosial dan emosional.

“Terima kasih kepada Dekan FKIP Universitas Lampung dan jajaran yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan penuh kepada kami yang melaksanakan proyek kemanusiaan di Malaysia. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Lampung yang telah memberikan dukungan dan bantuan transportasi pulang pergi Indonesia – Malaysia,” ucap Najwa.

Proyek Kemanusiaan 2024 sangat bermanfaat karena tidak hanya membawa dampak positif bagi para mahasiswa yang menjadi peserta, tetapi juga bagi komunitas lokal di Malaysia. Harapannya, program ini dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi muda yang peduli dan siap berperan aktif dalam membangun dunia yang lebih inklusif.

Proyek Kemanusiaan ini merupakan salah satu inisiatif unggulan dalam program MBKM yang bertujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman langsung di lapangan. Program ini mengedepankan kolaborasi lintas budaya, pengabdian masyarakat, dan pembelajaran holistik untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *