Bandar Lampung (LB): Rumah Kebudayaan KOBER terus melanjutkan program Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung dengan menerjemahkan naskah standar berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Lampung.
Program ini adalah proses lanjutan dari workshop penerjemahan naskah drama yang telah diadakan sebelumnya yang telah berlangsung sejak 3 April dan selesai pada 5 Mei 2024.
Yulizar Lubay sebagai penanggung jawab workshop dan penerjemahan naskah drama, saat dihubungi melalui telepon mengatakan naskah yang diterjemahkan berjumlah lima (5) naskah. Di antaranya naskah monolog “Merdeka” karya Putu Wijaya, naskah monolog “Perempuan Pilihan” karya Iswadi Pratama, naskah ensambel “Penagih Hutang”, “Pinangan”, dan “Kisah Cinta di Hari Rabu” karya Anton Chekov.
“Naskah monolog ‘Merdeka’ diterjemahkan oleh aktivis Kaula Neri Juliawan ke dalam bahasa Lampung Way Kanan. ‘Perempuan Pilihan’ diterjemahkan oleh aktor Dodi Firmansyah ke dalam Bahasa Lampung Pubian. Kemudian ‘Pinangan’ diterjemahkan oleh prosais/musisi Edythia Rio Wirawan dan penyair Fitri Yani ke dalam bahasa Lampung Pesisir.
‘Penagih Hutang’ diterjemahkan penyair/dosen Juhardi Basri ke dalam bahasa Lampung Abung Kotabumi, dan “Kisah Cinta di Hari Rabu” diterjemahkan oleh aktivis Duta Bahasa Naomi Ambar Wulan dan aktor/prosais Fahrunisa Bela Amas ke dalam bahasa Lampung Menggala. Proses penerjemahan memakan waktu satu bulan, dan diterjemahkan oleh orang (bersuku) Lampung,” ungkap Yulizar, Senin (6/5/2024).
Yulizar menambahkan mudah-mudahan usaha sederhana KOBER ini bisa menjadi media untuk merawat Bahasa Lampung agar tidak menuju ke kondisi rawan, terancam, dan menuju kepunahan. Selain itu, tambahnya, semoga saja bahasa Lampung dapat menampung dan mewadahi pemikiran estetik yang diterjemahkannya (naskah drama).
“Naskah hasil terjemahan mereka pun telah langsung dibagikan kepada 10 kelompok teater terpilih. Mereka (sepuluh kelompok itu) akan memulai latihan (casting, reading, training, rehearsal) pada 6 Mei, dan akan pentas (Festival Seni Bahasa Lampung) pada 22-28 Juli 2024 di GTT Taman Budaya Lampung. Jadi masih ada waktu sekitar dua bulan lebih untuk latihan,” ujarnya.
“Semoga program Pendayagunaan Ruang Publik, hibah dari Dana Indonesiana, Kemendikbudristek, dan LPDP ini dapat KOBER selenggarakan dengan baik. Semoga pula ada manfaatnya untuk masyarakat Lampung tercinta,” tandasnya. (**)