Bandar LampungSeni Budaya

Lampung Literature Terbitkan 3 Buku Karya Ari Pahala

73
×

Lampung Literature Terbitkan 3 Buku Karya Ari Pahala

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Lampung Literature (Komunitas Berkat Yakin) telah menerbitkan 3 buku karya Ari Pahala Hutabarat (APH), salah satu maestro sastra di Lampung.

Tiga buku tersebut yaitu “Hari-Hari Bahagia” (Antologi Puisi), “Jarah Dusta” (Antologi Puisi), dan “Kekasihku Meraih Hujan dari Jendela Kamar” (Naskah Drama). Ketiga buku ini akan diluncurkan dan didiskusikan pada 7 Oktober 2023 di Gedung Graha Kemahasiswaan Unila Lt. 1 pukul 19.00 WIB dalam acara bertajuk “Hari-Hari Bahagia”.

Ketua Lampung Literature, Devin Nodestyo, mengungkapkan kegembiraannya menerbitkan kembali buku karya APH setelah berselang 6 tahun sejak terbitnya Rekaman Terakhir Beckett pada 2017 lalu, buku yang masuk 5 Besar Kategori Puisi Kusala Sastra Khatulistiwa 2018.

“Upaya optimal sudah kami lakukan agar karya ini bisa sampai ke masyarakat Indonesia khususnya Lampung, dan acara di malam 7 Oktober nanti merupakan salah satunya. Selain diadakan diskusi karya, akan ada sesi pembacaan puisi oleh para penyair Lampung dan pertunjukan musik. Kita patut merayakan kelahiran karya besar ini,” ujarnya.

Inggit Putria Marga, pemenang Kusala Sastra Katulistiwa tahun 2020, yang juga akan menjadi pembahas di peluncuran buku tersebut, mengatakan bahwa karya-karya APH semacam oase di tengah tandusnya sastra di Lampung karena sedikitnya karya yang berkualitas.

“Saya tidak ragu mengatakan APH adalah salah satu penyair terbaik yang dimiliki Lampung. Sejak dulu saya mengagumi puisi-puisinya, beliau mampu menghadirkan pengalaman-pengalaman puitik terbaik dengan teknik terbaik: Gaya bahasa, Komposisi, Irama, Diksi, permainan imajeri, metafor, dan jukstaposisi yang ciamik, dan itu semua bisa kita temukan dalam tiga karya terbarunya itu,” ujarnya.

Sementara itu Iswadi Pratama, Penyair dan Tokoh Teater Indonesia, mengimbau di laman instagramnya agar masyarakat terutama kaum pembaca dan pelaku teater membeli buku tersebut terkait urgensinya terhadap perkembangan sastra di Lampung dan Indonesia.

“Karya Ari, terutama yang saya soroti buku Naskah Dramanya, merupakan lakon yang bagus dengan karakter tokoh yang kuat dan tema yang nyaris tak pernah ditemukan dalam drama-drama karya pengarang Indonesia. Selain itu, lakon ini bisa menjadi ‘wakil kuat’ dari sastra drama yang dalam khasanah sastra Indonesia selalu didominasi oleh Novel, Kumcer, dan Sajak,” ucap Iswadi. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *