Bandar Lampung (LB): Keluarga korban kecelakaan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang terjadi di perlintasan rel kereta api Kelurahan Kebon Jahe, Minggu (2/7/2023) Pukul 08.06 WIB mengklarifikasi pemberitaan di salah satu media online yang menulis bahwa korban lari menabrakkan diri ke kereta api.
Terkait berita tersebut, orang tua korban Bapak Sairan Ny. Sunariyah (43) bersama Ketua RT 02 Lk 1 Kelurahan Campang Raya, Akbar, meluruskan berita tersebut dan bercerita kepada media ini di kediaman korban, Kamis (6/7/2023).
Ibu Sunariyah menuturkan sekitar Pukul 06.20 WIB orang tuanya bernama Sairan (69) keluar kamarnya menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil. Kemudian dia kembali ke kamar. Selanjutnya pada Pukul 06.30 WIB bapaknya keluar rumah. Sunariyah mengaku tidak menduga kalau bapaknya keluar rumah sejauh itu, sebab untuk jalan saja sulit.
“Jalan saja bapak saya tertatih tatih dan gemetar, apalagi mau berlari seperti dalam berita itu, itu hal yang tidak mungkin sebab saya menduga bapak ke rumah saudara yang berada di sebelah rumah,” ungkapnya.
“Bapak itu pendengarannya kurang dan agak pikun dan pergi itu tidak bawa KTP hanya mengantongi uang Rp 80 ribu. Orang tua kami juga kami urus dengan saya anaknya jadi tidak ditelantarkan,” beber Sunariyah.
“Kami mencari bapak setelah melihat kamarnya dan beliau tidak ada. Kita tanya ke tetangga maupun saudara tapi tidak ada informasi. Akhirnya kami minta tolong Pak RT Akbar untuk mengumumkan melalui grup WA RT dan menyebar ke seluruh grup lain terkait hilangnya bapak,” bebernya.
Selanjutnya, Sunariyah mengatakan sekitar Pukul 12.00 dia mendapat informasi ada orang tertabrak kereta api di Kebon Jahe. Mendapat informasi tersebut, Sunariyah langsung menuju ke lokasi bersama Pak RT.
“Saat kami berada di lokasi, jasad bapak saya sudah dibawa polisi ke RSUAM. Kemudian kami ke rumah sakit dan kami bawa pulang ke rumah duka,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan peristiwa ini sudah dilaporkan ke polisi. Kantor PT KAI menyarankan melapor juga ke Kantor Jasa Raharja untuk mendapatkan santunan.
“Kami sudah ke Kantor Jasa Raharja dan pihak Jasa Raharja menjelaskan terkait pemberitaan bahwa korban bunuh diri jadi belum dapat mengklaim. Mudah mudahan dengan jumpa pers ini pihak Jasa Raharja dapat membantu keluarga kami,” pungkas Sunariyah. (*/ak)