Polres Pesawaran

Warga Perumahan BPS Pesawaran Resah Developer Tidak Sediakan TPU

201
×

Warga Perumahan BPS Pesawaran Resah Developer Tidak Sediakan TPU

Sebarkan artikel ini

Pesawaran (LB): Warga Perumahan Bandar Penengahan Sikop (BPS) Dusun Kejadian, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pertanyakan fasilitas umum (fasum) tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak tersedia di perumahan tersebut.

Salah satu warga yang mengaku bernama Adi (35) mengaku baru mengetahui ternyata pihak pengembang PT Raisa Penengahan Sikop tidak menyediakan sarana fasum TPU.

Saat dihubungi lampungbarometer.id pada Rabu (14/12/2022) malam, Adi menceritakan ada beberapa hal mendasar yang menjadi masalah di perumahan tersebut, di antaranya fasum TPU yang tidak tersedia.

“Memang ada beberapa masalah terkait perumahan BPS ini yang menjadi keluhan warga, salah satunya tidak tersedianya tempat pemakaman umum. Selain itu masih ada lagi masalah yang lain,” ungkap Adi.

Menurut Adi, permasalahan fasum TPU ini bermula saat salah satu warga di perumahan BPS bernama Ade Kurniawan Putra (5) yang merupakan anak dari pasangan
Mendra Giraya (33) dan Devi Agista (30) meninggal dunia pada November lalu.

“Ketika akan dikebumikan pihak keluarga bingung akan dikebumikan dimana karena Perumahan BPS tidak memiliki fasum TPU,” ujar Adi.

“Di tengah kebingungan, warga menghubungi pihak desa agar jenazah almarhum bisa dikebumikan di TPU desa. Namun, warga tidak mengizinkan karena menurut warga pihak pengembang perumahan seharusnya sudah menyediakan lokasi TPU,” katanya.

Lebih lanjut Adi menceritakan jenazah almarhum Ade akhirnya dimakamkan di TPU Jl. Sejahtera II Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan tepatnya di lingkungan perumaha Griya Tampan Sejahtera
setelah berkoordinasi dengan warga.

Oleh sebab itu, menyikapi insiden tersebut agar tidak terulang, warga sepakat menanyakan kejelasan terkait fasum TPU yang seharusnya tanggung jawab developer Perumahan BPS, yaitu PT. Raisa Penengahan Sikop.

“Kami berharap hal yang serupa tidak terjadi kepada warga yang lain, cukuplah kami yang mengalami hal ini. Di tengah kondisi berduka atas kepergian keponakan kami, kami masih disibukkan mencari lokasi pemakaman,” pungkas Adi.

Menanggapi warganya, Ketua RT sementara Perumahan BPS Abdul Khodir Jaelani (35), mengatakan pihak developer harus bertanggung jawab atau memberi fasilitas tempat pemakan.

“Kasian saudara kita kemarin anaknya meninggal lalu kita bingung mau dikubur di mana, sedangkan perunahan kita gak ada fasum TPU. Saya berharap masalah ini cepat selesai karena ini sangat penting bagi warga di masa depan,” katanya. (Yadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *