Pertanian

Ratusan Ha Sawah Terancam Fuso, Anggota DPRD Elly Wahyuni Minta Balai Besar Jangan Hanya Duduk Manis

60
×

Ratusan Ha Sawah Terancam Fuso, Anggota DPRD Elly Wahyuni Minta Balai Besar Jangan Hanya Duduk Manis

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (LB): Anggota Fraksi Gerindra DPRD Lampung Elly Wahyuni mengatakan Balai Besar jangan hanya “duduk manis” atas jebolnya tanggul Way Napal dan Way Gatel yang mengancam ratusan hektare sawah di Kabupaten Pringsewu.

Elly mengatakan sudah bertahun-tahun dia menyampaikan usulan, keluhan masyarakat, dan petani atas kondisi tanggul di wilayahnya. Bahkan dia bersama Balai Besar pernah berkunjung ke wilayah tersebut.

Namun hingga kini Balai Besar masih berpangku tangan alias duduk manis. Jika didiamkan, ujar Elly, khawatir tanggul jebol sehingga merendam ratusan hektare sawah fuso di Kecamatan Ambarawa hingga Pardasuka.

Elly Wahyuni meminta agar Balai Besar segera melakukan monitoring dan langkah cepat tanggap mengatasi jebolnya tanggul.
Dia juga mengaku prihatin karena para petani terancam gagal panen di wilayah yang merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Pringsewu.

“Ya, tentu saya prihatin dengan kejadian ini, ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Pringsewu gagal panen akibat direndam air hujan luapan saluran irigasi,” ujarnya

Dia menjelaskan beberapa waktu lalu politisi partai besutan Prabowo Subianto ini sempat membawa aspirasi petani di wilayah tersebut prihal saluran irigasi dengan berkoordinasi dengan balai besar yang membidangi hal tersebut.

“Kita sudah melakukan koordinasi terkait aspirasi masyarakat prihal saluran irigasi, tapi Balai Besar kurang merespon terhadap aspirasi petani. Kini hal yang dikhawatirkan terjadi, air saluran irigasi meluap hingga mengancam ratusan petani gagal panen,” ujar Elly.

Menurutnya seharusnya Balai Besar dapat merespon dan bersinergi secara cepat prihal aspirasi para petani demi mewujudkan semboyan Petani Berjaya.

“Bahkan, kami dari DPRD Provinsi Dapil III pernah melakukan monitoring ke lokasi bersama perwakilan Balai Besar, tapi sampai saat ini belum ada realisasi yang diharapkan para petani dan masyarakat,” tandasnya.

Meskipun demikian, dia tetap berharap agar Balai Besar yang membidangi hal tersebut dapat merespon aspirasi ratusan petani di Kabupaten Pringsewu demi mewujudkan Petani Berjaya dengan membangun saluran irigasi yang dinilai mampu mengundang akitivitas pertanian di Kabupaten Pringsewu, khususnya Kecamatan Ambawara.

Dia juga mengungkapkan reset sederhana yang dilakukan tiga tahun lalu, 17 Februari 2019, tanggul Way Gatel itu juga jebol sehingga sawah di sekitarnya terendam. Air luapan dari bendungan merendam area sawah dan masuk lagi ke Way Bulok di bagian bawah.

“Jembatan gantung yang menghubungkan Pekon Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo dengan Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu juga terendam air Sungai Way Sekampung,” katanya.

Kejadian tersebut mengundang perhatian warga yang datang menyaksikan bendungan yang baru selesai pada 2018. Sejumlah warga mengambil foto dan memvideokan bendungan yang jebol itu. (*/Uud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *