JAKARTA (BAROMETER): Pasokan gas alam Rusia ke Jerman melalui pipa Laut Baltik Nord Stream 1 telah dihentikan selama 10 hari karena adanya pemeliharaan tahunan.
Namun, Jerman khawatir penghentian pasokan ini akan permanen. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menuding Rusia menggunakan gas sebagai ‘senjata’.
Langkah ini dinilai sebagai tanggapan atas sanksi Uni Eropa atas perang di Ukraina. Inilah yang membuat Habeck memberi peringatan kepada negara-negara Uni Eropa untuk bersiap jika pengiriman gas tidak dilanjutkan.
Di sisi lain, Habeck mengaku Jerman terlalu bergantung pada gas Rusia. Jika pasokan Rusia tiba-tiba terputus dalam semalam, bisa membuat Jerman mengalami resesi besar, karena seluruh industri bergantung pada gas dan sebagian besar rumah di Jerman menggunakannya untuk pemanas.
Sikutip dari BBC Senin (11/7/2022), pakar industri Jerman mengatakan sektor kimia akan terpukul akibat kekurangan pasokan gas. Sektor ini mengambil 15% dari konsumsi gas Jerman. Gangguan pada sektor ini dapat menyebabkan kekurangan barang-barang seperti pupuk, obat-obatan, deterjen dan kosmetik.
Tidak hanya itu, Rusia juga telah memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Belanda, Denmark dan Finlandia karena penolakan mereka untuk mematuhi skema pembayaran baru. Di sisi lain, Austria dan Republik Ceko masih mendapatkan gas dari Nord Stream 1, tetapi aliran gas tersebut juga mengalir ke mereka melalui pipa Ukraina.
Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol, juga telah memperingatkan Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Eropa sepenuhnya dan Eropa perlu bersiap sekarang.
Sementara itu, perusahaan gas Rusia, Gazprom, memotong aliran gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 40% dari kapasitas pipa sejak pertengahan Juni lalu. Pihaknya menyalahkan keterlambatan pengembalian peralatan yang diservis oleh Siemens Energy Jerman, sehingga pipa tak bisa lekas dibuka kembali.
Pemeliharaan pipa normal setiap musim panas, ketika permintaan gas lebih rendah daripada di musim dingin, tetapi kekhawatirannya adalah Rusia mungkin tidak menghidupkan kembali keran tersebut.
Pemerintah Kanada mengatakan akan mengembalikan turbin Siemens yang diperbaiki ke Jerman untuk pipa Laut Baltik Nord Stream 1 tersebut. Kanada mengatakan memberi Siemens Canada izin terbatas waktu dan dapat dibatalkan, untuk mengirim turbin itu kembali ke Jerman meskipun ada sanksi dari Uni Eropa. Langkah itu membuat marah pemerintah Ukraina, yang menuduh Kanada menyesuaikan sanksi yang dijatuhkan pada Moskow dengan keinginan Rusia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina Februari lalu, Jerman telah mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia dari 55% menjadi 35% dan ingin berhenti menggunakan gas dari Rusia sama sekali.
Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk terminal LNG pertama Jerman yang akan dibangun, di Wilhelmshaven. Fasilitas penyimpanan gas Jerman saat ini sekitar 64% penuh, lapor penyiar Jerman ZDF.
Pipa Baltik bawah laut lainnya dari Rusia, Nord Stream 2 telah dibangun, tapi rencana memompa gas tertunda karena perang. (*)
Foto: dok. bbc
Editor: AK