BANDAR LAMPUNG (BAROMETER): Kekerasan senjata dan penembakan brutal semakin sering terjadi di Negeri Paman Sam Amerika Serikat. Penembakan terjadi di berbagai lokasi; sekolah, kampus, tempat ibadah, bar, dan tempat-tempat umum lainnya yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan luka-luka.
Kekerasan Senjata
Polisi menangkap pria bernama Isaac Argro (22) menembak hingga tewas seorang perempuan yang tengah mendorong kereta dorong atau stroller bayi di Manhattan, New York, Amerika Serikat yang teridentifikasi bernama Azsia Johnson (20).
Dilansir dari CNN, Minggu (3/7/2022), pelaku penembakan Isaac Argro (22) dijerat dengan pasal pembunuhan dan kepemilikan senjata api yang berkaitan dengan penembakan fatal.
Pembunuhan terjadi di tengah desakan di New York City untuk mengendalikan kekerasan senjata menyusul penembakan brutal yang belakangan ini marak terjadi, termasuk pembantaian di supermarket New York bagian utara dan sebuah sekolah dasar di Texas.
Setelah penembakan itu, Presiden AS Joe Biden akhir bulan lalu menandatangani undang-undang keamanan senjata federal pertama yang disahkan setelah beberapa dekade.
“Seorang perempuan yang tengah mendorong kereta dorong bayi dan ditembak dari jarak dekat. Itu menunjukkan bagaimana masalah nasional ini berdampak pada keluarga,” kata Adams dalam konferensi pers setelah penembakan fatal Johnson.
Pada bulan Januari, Adams meluncurkan “Rencana untuk Mengakhiri Kekerasan Senjata”, yang mencakup tujuan jangka panjang untuk menumbuhkan peluang ekonomi, meningkatkan pendidikan anak dan menyediakan lebih banyak akses ke sumber daya kesehatan mental sambil mengatasi krisis senjata.
Pada hari Jumat, Gubernur New York Kathy Hochul menandatangani undang-undang yang melarang membawa senjata api secara tersembunyi di lokasi seperti gedung pemerintah dan sekolah. Hal itu dilakukan setelah putusan Mahkamah Agung pekan lalu yang membatalkan undang-undang negara bagian yang telah berusia seabad, yang menempatkan pembatasan membawa pistol tersembunyi di luar rumah.
Bulan lalu, gubernur juga menandatangani paket legislatif yang memperketat undang-undang senjata negara. Termasuk undang-undang yang menaikkan usia minimum untuk membeli senapan semi-otomatis menjadi 21 tahun.
Setelah penembakan itu, Presiden AS Joe Biden akhir bulan lalu menandatangani undang-undang keamanan senjata federal pertama yang disahkan setelah beberapa dekade.
Barometer.id merangkum beberapa kejadian penembakan brutal di AS yang kini semakin kerap terjadi, Minggu (3/7/2022).
Penembakan di SD Wilayah Texas
Penembakan di sekolah dasar wilayah Texas, Amerika Serikat, terjadi Selasa (24/5/2022).
Dikutip dari AFP, penembakan di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, menewaskan 21 orang. Para korban terdiri dari 18 anak-anak dan 3 orang dewasa.
Pelaku penembakan diketahui bernama Salvador Ramos, remaja pria berusia 18 tahun dan berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS).
Penembakan di Philadelphia
Sembilan orang tewas dan puluhan orang mengalami luka-luka akibat penembakan massal yang terjadi pada Sabtu (4/6) malam dan Minggu (5/6) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Senin (6/6/2022), penembakan massal terjadi di Philadelphia berawal dari perkelahian dua pria. Keduanya saling tembak di tempat umum, dan salah satu dari mereka tewas terkena tembakan.
Insiden ini memicu kepanikan, orang-orang berlarian menyelamatkan diri, terutama setelah peluru dari baku tembak menyebar ke distrik dipenuhi bar dan restoran yang ramai.
Disebutkan kepolisian pelaku menjatuhkan senjatanya, yang diyakini setelah terkena tembakan polisi, namun pelaku berhasil kabur di tengah kerumunan.
Tiga orang dikonfirmasi tewas berusia 22 tahun, 27 tahun dan 34 tahun dikonfirmasi tewas dan 12 orang lainnya rata-rata berusia antara 17-69 tahun mengalami luka-luka.
Penembakan di Maryland
Aksi penembakan brutal lainnya terjadi di Maryland, Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata melepas tembakan ke arah rekan-rekan kerjanya di sebuah pabrik di Maryland, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya tiga orang tewas dan satu orang lainnya luka-luka.
Dilansir Reuters Jumat (10/6/2022), Sheriff Washington County, Douglas Mullendore, dalam konferensi pers menyatakan pelaku yang berusia 23 tahun ditangkap usai baku tembak dengan polisi, Kamis (9/6/2022).
Mullendore juga menyebut pelaku mengalami luka-luka saat baku tembak dengan polisi negara bagian Maryland ketika berupaya kabur dengan mobil.
Penembakan di Alabama
Peristiwa penembakan juga terjadi di sebuah gereja di Negara Bagian Alabama dan menewaskan dua orang serta mengakibatkan satu orang terluka.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/6/2022), penembakan terjadi pada Kamis (16/6) waktu setempat di Gereja Episkopal St Stephen di kota Vestavia Hills. Departemen kepolisian kota itu menuliskan di Facebook seorang tersangka ditahan usai penembakan. Tidak disebutkan identitas tersangka tersebut.
Pihak gereja mengatakan di situsnya bahwa penembakan terjadi saat gereja tengah mengadakan acara makan malam seadanya.
Kapten polisi Shane Ware mengatakan kepada wartawan seorang pria memasuki gereja dan mulai melepas tembakan. Tiga orang tertembak, dua di antaranya meninggal dan satu dirawat di rumah sakit.
Terbaru, polisi menangkap pria yang menembak hingga tewas seorang perempuan yang tengah mendorong kereta dorong atau stroller bayi. Penembakan itu terjadi di Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Dilansir dari CNN, Minggu (3/7/2022), pria bernama Isaac Argro (22) itu dijerat dengan pasal pembunuhan dan kepemilikan senjata api yang berkaitan dengan penembakan fatal. Korban diidentifikasi bernama Azsia Johnson (20).
Polisi mengatakan Argro telah meminta kuasa hukum. Meskipun demikian, belum diketahui siapa kuasa hukum pelaku penembakan brutal itu.
Diketahui Argro mendekati Johnson dan menembaknya di kepala di dekat perempatan East 95th Street dan Lexington Avenue pada Rabu (29/6) lalu. Pelaku kemudian melarikan diri usai melakukan pembunuhan dengan keji.
Bayi Johnson yang masih berusia 3 bulan dilaporkan tidak terluka.
Wali Kota New York, Eric Adams, dalam pernyataannya setelah pelaku ditangkap, mengatakan keluarga Johnson sangat terluka. “Mereka membutuhkan keadilan, dan kami akan memberikannya,” kata Adams. (*)
Foto: dok. net
Editor: AK