Pertahanan Keamanan

BIN Bantah Impor Mortir dari Serbia Untuk Operasi di Papua

55
×

BIN Bantah Impor Mortir dari Serbia Untuk Operasi di Papua

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (BAROMETER): Badan Intelijen Negara (BIN) membantah institusinya mengimpor mortir dari Serbia dan menegaskan BIN tidak memiliki senjata tersebut.

Bantahan tersebut disampaikan Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN, Edmil Nurjamil, menjawab sebuah laporan dari kelompok pemantau senjata berbasis di London yang menyebut BIN membeli hampir 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi di Papua pada 2021.

“Tidak ada. Kita nggak punya peralatan itu. Milik TNI itu,” kata Edmil di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Edmil menyampaikan senjata artileri yang ditemukan di Papua merupakan milik TNI. Dia menegaskan BIN, tak pernah membeli mortir dari Serbia.

“Nggaklah. Ya itu kan Pangdamnya sudah mengakui itu senjata TNI. Kita nggak main-main begitu, Mas,” tegasnya.

Sebelumnya dikutip dari Detikcom seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/6/2022), merujuk laporan dan foto yang diberikan Conflict Armament Research (CAR), mortir-mortir itu disebut dijatuhkan dan digunakan dalam penyerangan terhadap delapan desa di Papua. Lembaga telik sandi itu juga disebut tidak melaporkan pembelian mortir tersebut ke DPR.

Dalam laporannya, CAR juga menyebutkan mortir tersebut diproduksi produsen senjata milik negara Serbia, Krusik. Mortir tersebut kemudian dilaporkan dimodifikasi untuk dijatuhkan dari udara, alih-alih ditembakkannya dari tabung mortir.

Selain itu, CAR menyebut senjata yang dikirim untuk BIN termasuk 3.000 inisiator elektronik dan tiga perangkat pengatur waktu yang biasanya digunakan untuk meledakkan bahan peledak.

CAR juga melaporkan peluru mortir 81 mm digunakan dalam serangan di sejumlah desa Papua pada Oktober 2021. CAR menyebut Serbia telah mengonfirmasi nomor lot pada cangkang mortir yang digunakan di Papua itu merupakan salah satu yang dibeli BIN. (*)

Editor: AK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *