LAMPUNG SELATAN (lampungbarometer.id): Keluarga korban pengeroyokan Amos Aritonang (35), warga Komplek Pertanian RT/RW 003/001, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, minta polisi menangkap para pelaku pengeroyokan.
Peristiwa pengeroyokan dialami Amos di depan Toko Tani Komplek Pertanian, Jumat (3/12/2021) malam. Pelaku pengeroyokan diduga berjumlah 5 orang.
Peristiwa ini telah dilaporkan ke Polsek Natar dengan Surat Laporan Polisi Nomor: LP/B-3275/XII/2021/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMPUNG SELATAN/POLDA LAMPUNG Tanggal 03 Desember 2021.
Ditemui di rumahnya di bilangan Komplek Kantor Pertanian Haji Mena, Minggu (5/12/2021) malam, kepada lampungbarometer.id dia menceritakan peristiwa pengeroyokan dirinya terjadi saat dia pulang usai membeli kuota di salah satu gerai di sekitar bundaran Tugu Raden Intan Hajimena pada Jumat malam, sekitar Pukul 21.30 WIB.
Menurut Amos, Jumat malam itu sekitar Pukul 21.00 WIB dia keluar menggunakan sepeda motor hendak membeli kuota internet. Ketika lewat di depan Toko Tani komplek Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung (beberapa ratus meter dari rumahnya, red), sekelompok pemuda berjumlah sekitar 9 orang sedang nongkrong, sementara sepeda motor mereka parkir di jalan sehingga mengganggu pengguna jalan yang hendak lewat.

PIHAK Korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Natar.
“Usai membeli kuota saya langsung pulang, mereka masih nongkrong di sana dan motor mereka masih parkir di jalan. Karena motor mereka menghalangi jalan, saya tegur. Tapi mereka malah marah dan mengeroyok. Mulut mereka juga bau alkohol,” ujar Amos yang wajahnya masih tampak lebam serta bibir dan mulut bengkak.
Amos juga menyampaikan lokasi tersebut memang kerap dijadikan tempat nongkrong oleh orang-orang yang tidak jelas sehingga membuat resah warga sekitar.
“Kami sebagai warga cukup resah dengan banyaknya orang tidak dikenal yang nongkrong di lokasi tersebut. Apalagi kadang juga sambil minum minuman beralkohol. Peristiwa yang saya alami ini bukan kejadian pertama, sebelumnya juga sudah beberapa kali terjadi cekcok dan keributan. Oleh karena itu, kami sebagai warga meminta polisi mengamankan lokasi tersebut sebelum kejadian lebih parah terjadi,” kata Amos.
Sementara itu, paman korban, Marles Aritonang (43) berharap polisi segera menangkap para pelaku pengeroyokan yang memang sudah sangat meresahkan.
“Ini bukan peristiwa pertama, tapi memang sudah sering terjadi di lokasi yang sama. Mungkin juga para pelakunya adalah orang-orang yang sama. Jadi kami sebagai warga meminta polisi segera menangkap para pelaku untuk memberi efek jera. Sebab masyarakat sudah mulai resah dengan ulah mereka,” ujar Marles.
Harapan yang sama juga dikatakan salah satu warga, Sandro (34). Dia berharap Polsek Natar bisa segera menangkap para pelaku yang sudah menciptakan keresahan di masyarakat. Sandro juga mengakui jika lokasi tersebut kerap menjadi tempat nongkrong bagi orang-orang yang tidak dikenal sehingga membuat resah warga.
“Semoga para pelaku bisa segera tertangkap dan ditindak sesuai peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, semoga tidak ada lagi keributan akibat orang-orang yang nongkrong di sana,” ucap Sandro. (Her)
Tidak ada komentar