WAY KANAN (lampungbarometer.id): Warga Kampung Mekar Asri dan Campur Asri Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, mengaku sangat terganggu oleh bau busuk menyengat yang diduga berasal dari limbah karet milik salah satu pengepul bernama Meri, dan meminta lapak tersebut ditutup.
Masyarakat juga mempertanyakan terkait izin lingkungan usaha lapak karet tersebut. Sebab, menurut warga, limbah karet yang dibuang sembarangan menyebabkan bau busuk yang sangat menyengat sehingga membuat warga menjadi resah.
Wanto, Ketua RK Campr Asri, saat ditemui di kediamannya pada Minggu (21/11/2021), kepada media ini mengatakan beberapa warga sudah datang melapor dan meminta dirinya menegur pemilik lapak karet tersebut.
“Beberapa warga yang tinggal di sekitar lapak karet itu sudah menemui saya dan mengaku sudah tidak kuat menahan bau busuk dari limbah karet yang ada di lapak Pak Meri dan Bu Diah. Laporan warga ini segera kita sampaikan ke aparatur kampung untuk ditindaklanjuti,” ujar Wanto.
Menurut Wanto, warga meminta lapak karet tersebut pindah lokasi atau ditutup. Lebih lanjut dia mengungkapkan, warga sudah beberapa kali menegur pemilik lapak melalui telepon ataupun secara langsung untuk tidak membuang limbah sembarangan dan pindah lokasi, tetapi tidak dihiraukan.
“Warga sudah beberapa kali meminta Pak Meri agar tidak membuang limbah karet sembarangan tetapi tidak dihiraukan. Oleh sebab itu, kita akan segera memanggil pemilik usaha ini. Kalau tidak diindahkan akan kita tindak lanjuti karena warga sudah resah,” ucap Wanto. (Dewan).