Pernak Pernik

Mistis Gunung Guntur, Gibran Ditemukan Selamat Setelah Hilang Misterius 6 Hari

39
×

Mistis Gunung Guntur, Gibran Ditemukan Selamat Setelah Hilang Misterius 6 Hari

Sebarkan artikel ini

GARUT (lampungbarometer.id): M. Gibran Arrasyid (13) adalah pendaki yang hilang secara misterius di Gunung Guntur Garut pada 19 September 2021 lalu. Dia ditemukan dalam keadaan selamat Tanggal 24 September 2021 di dekat Curug Cikoneng, Garut, Jawa Barat.

Seperti dikutip dari Detikcom, diceritakan Gibran, ketika teman-temannya hendak berangkat ke puncak, ia enggan untuk ikut. Namun, ketika teman-temannya kembali ke tenda, Gibran sudah menghilang.

“Di tenda ada 5 orang yang tidur. (Teman-teman) yang lain membangunkan yang sedang tidur. Tidak tahu kalau teman pada ngebangunin saya,” ujarnya.

Ketika Gibran terbangun, ajaibnya Gibran sudah berpindah tempat. Sudah tidak berada di pos 3, tempat tendanya didirikan. Tidak merasa takut, Gibran mengakui bahwa ada ‘penjaga’ di tubuhnya.

“Tidak (takut), jadi sudah ada yang jaga di tubuh, sudah ada yang jaga-jaga,” jelas Gibran.

Menurut Gibran, dia mengalami beberapa hal mistis, yaitu bertemu seorang nenek-nenek berjubah putih yang memberikan Gibran makanan, dan seorang bapak-bapak yang memberikan Gibran pedang. Namun, Gibran enggan menerima pemberian tersebut.

Gibran menghilang selama 6 hari. Namun anehnya, Gibran merasa hanya pergi beberapa jam saja.

Hal tersebut diakui Ade Leji (55), kuncen Gunung Guntur Garut, karena pernah mengalami hal serupa.

“Lima hari itu, kalau di alam gaib hanya satu hari. Saya pun pernah mengalaminya, satu hari rasanya. Sampai ke rumah, (rasanya) seperti satu hari,” jelas Mang Ade, sapaan akrabnya.

Ade Leji adalah orang pertama yang menemukan keberadaan Gibran. Awalnya, ia mendapat laporan ada pendaki yang hilang. Berhari-hari Ade mencari tahu keberadaan Gibran, namun hasilnya nihil.

Ade mendapat petunjuk jika Gibran berada di sekitar sungai. Ade pun akhirnya melewati jalan yang cukup terjal dan berbatu agar sampai ke Curug Cikoneng karena memang ia harus melaksanakannya seorang diri.

“Atas izin Allah, ada petunjuk saya terpaksa nge-pakuin (paku bumi) itu di atas (batu). Jarak 15 menit ketemu Gibran. Dari situ, saya bawa Gibran ke bawah, dipangku. Dari rumah saya bawa nasi ke rantang. Bawa nasi ke rantang, diberi di sana dan dikasih makan (ke Gibran),” ujar Ade.

Jauh sebelum Ade menemukan Gibran, ternyata anggota satuan Samapta Polres Garut, Tim SAR, dan relawan juga sudah mencari Gibran di lokasi yang sama tempat Gibran ditemukan. Namun, tidak menemukan hasil.

“Pasti tidak kelihatan karena Gibran ada di alam gaib,” ujar Ade Leji ketika ditanya mengapa Tim SAR tidak berhasil menemukan Gibran.

Sementara itu sang ayah, Alam Surahman (44), menceritakan perubahan emosional yang terjadi pada anaknya, Gibran. Ketika sesampainya di rumah, Gibran terlihat lebih ‘berani’ ketika berhadapan dengan orang tua.

“Emosional tampak ada perubahan. Gibran sebelumnya belum pernah bicara keras ke orang tua. Belum pernah dia itu melotot ke orang tua. Dia belum pernah membentak orang tua. Kami pun sedang mengkaji itu apa kira-kira yang melatarbelakangi itu, tapi sekarang sudah baik.” ujar Alam.

Dari sisi medis, tentu yang dikhawatirkan adalah kesehatan Gibran, karena selama 6 hari tidak ada asupan nutrisi yang masuk ke tubuh. Beruntung, Gibran tahu cara bertahan hidup di alam liar meskipun tidak ada makanan.

“Kalau melihat pengalaman Gibran ini, yang tidak dia konsumsi adalah makanan. Nah selama dia hilang itu, justru dia lebih banyak minum air dibanding makanan. Jadi, kayaknya kekuatan Gibran terbantu dengan konsumsi dari air,” ujar Kepala Puskesmas Tarogong dr. Nurhayati.

Diakui dr. Nurhayati dampak yang terjadi dalam tubuh ketika tidak ada asupan nutrisi, akan terlihat linglung dan tidak konsentrasi untuk melakukan aktifitas. (*/red)

Informasi ini sudah tayang di Detikcom dengan Judul “Kisah Gibran 6 Hari Diselubungi Tabir Tak Kasat Mata di Gunung Guntur”.