Artikel Dan Opini

ARTIKEL|| Pengaruh Pandemi terhadap Pendidikan Karakter Anak

18
×

ARTIKEL|| Pengaruh Pandemi terhadap Pendidikan Karakter Anak

Sebarkan artikel ini

Oleh: Siti Muslikah, S.Pd., Gr.

PENDIDIKAN merupakan hal yang sangat penting dalam membangun peradaban dan membentuk sumber daya manusia yang berkarakter jujur dan pantang menyerah. Melalui pendidikan yang berkualitas dengan metode yang tepat, akan dihasilkan manusia hebat yang diharapkan mampu membangun bangsa dan negara ini menjadi bangsa yang maju dan berdaya saing. Keberhasilan proses pendidikan (baca belajar mengajar) seseorang tidak hanya dilihat dari seberapa tinggi pendidikan yang ditempuh atau seberapa banyak gelar yang didapat, melainkan bagaimana karakter (etika) dari pribadi tersebut.

Sejak Maret 2020, ketika wabah pandemi Covid-19 merebak di seantero negeri, dunia pendidikan dipaksa untuk melakukan perubahan sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka atau luar jaringan (luring) di sekolah beralih menjadi pembelajaran jarak jauh melalui internet dalam jaringan (daring).  Hal ini menuntut semua pihak institusi pendidikan untuk membuat inovasi pendidikan jarak jauh yang lebih efektif dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT).  Sayangnya, tak semua institusi pendidikan paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi, karena masih banyak yang belum bisa menyesuaikan diri karena terkendala sarana dan prasarana.

Prinsip-prinsip dasar dari materi  pendidikan karakter yang sangat kuat terdiri atas masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk menjadi bekal di masa-masa selanjutnya dalam menjalani kehidupan. Meskipun orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anak, tapi tanpa peran seorang Guru maka orang tua tidak dapat secara maksimal membentuk dan membangun karakter anak-anak mereka.

Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh harus tetap dilaksanakan semua sekolah dengan mengesampingkan segala keterbatasan yang ada.  Semua materi pelajaran disampaikan melalui smartphone, baik berupa tulisan, gambar, ataupun video pembelajaran. Tentu saja dengan pembelajaran jarak jauh ini ada tantangan besar yang harus dihadapi para guru, yakni bagaimana mengajarkan pendidikan karakter. Mungkinkah mendidik karakter melalui smartphone?

PEMBELAJARAN Jarak Jauh selama pandemi Covid-19. (Gambar ilustrasi)

Ketika pendidikan harus menerapkan pembelajaran jarah jauh, ketika siswa harus belajar dari rumah dan guru guru harus mengajar dari rumah, siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan karakter siswa?

Pendidikan karakter melalui sekolah jarak jauh saat peserta didik belajar dari rumah dapat tetap dikawal dan dikontrol para guru.  Ada banyak karakter positif yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai kompetensi inti dari Kurikulum 2013, seperti rasa jujur, sopan, empati, relijius, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, dan lain lain.

Sejak pandemi Covid-19 ini guru banyak menggunakan aplikasi Google Classroom dan menggunakan grup Aplikasi WhatsApp (WA) dalam pembelajaran. Dari sini beberapa karakter peserta didik dapat dilihat dari tanggung jawabnya mengerjakan tugas, disiplin atau tidak,  kejujurannya, sopan dan santun dan etika dalam merespon diskusi forum (baik antarteman ataupun dengan guru), kepercayaan dirinya dalam memberikan argumen, serta rasa empati terhadap teman yang mungkin tidak memiliki smartphone atau yang sedang tidak memiliki kuota untuk belajar.

Dari titik ini, seorang Guru bisa memberi penguatan terhadap karakter siswa yang sudah baik dan mengubah karakter yang belum sesuai.  Selain itu, Guru dapat pula memberikan penghargaan (reward) kepada siswa yang berprestasi setidaknya dengan mengucapkan selamat di grup WA atau di forum Google Classroom, atau memberikan ucapan-ucapan atau ungkapan-ungkapan yang bagus seperti good job untuk siswa yang tepat waktu mengumpulkan tugas, dan sebaliknya memberikan hukuman (punishment) kepada siswa yang tidak disiplin dalam mengerjakan tugas melalui WA jalur pribadi ataupun Email agar nama baiknya tetap terjaga dan anak tidak merasa direndahkan di depan teman-temannya. Guru dan wali kelas harus selalu mengontrol setiap kata yang ditulis peserta didik di grup WA sebagai bentuk penanaman karakter sopan santun dalam berucap dan bertanggung jawab atas semua ucapan dan perbuatan mereka.

Tanggung jawab pendidikan karakter ada di tangan kita bersama demi terwujudnya pembangunan pendidikan nasional yang didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya.  Yaitu manusia Indonesia yang beriman, takwa, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, memiliki kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menguasai ilmu pengetahuan, serta punya kecakapan dan keterampilan demi Indonesia unggul. Pepatah mengatakan, negara yang hebat bukanlah negara yang kaya melainkan negara yang memiliki manusia yang berkualitas, dan kualitas manusia bukan hanya dilihat dari kemampuan ilmu pengetahuannya tapi juga kemampuan karakter (soft skill)-nya.

SITI Muslikah, S.Pd., Gr., guru SMAN 1 Abung Semuli Lampung Utara, Provinsi Lampung.

———————————————————————————————————————————————————–

LAMPUNGBAROMETER.ID membuka ruang bagi para guru yang ingin mempublikasikan tulisannya; artikel, opini, resesensi, essay dll.