BANDUNG (lampungbarometer.id): Rangkaian Gelaran Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2020 yang digelar secara daring (dalam jaringan) dilaksanakan sejak 21 September hingga 3 Oktober 2020 telah berakhir.
Jawa Tengah menempati Posisi Pertama dengan 7 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Posisi Kedua Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 6 medali emas dan 3 perak, dan Posisi Ketiga Provinsi D.I. Yogyakarta yang meraih 6 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu dari ajang perlombaan di jenjang pendidikan dasar hingga menengah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, ajang perlombaan di tengah pandemi ini menjadi suatu pencapaian para siswa dapat berinovasi dan menjaga optimisme.
“Adik-adik belajar bagaimana menampilkan karya seni bisa dinikmati secara virtual tentu tidaklah mudah. Menjaga semangat dan optimis di masa pandemi tidaklah mudah. Tapi para pemenang telah menunjukkan di masa pandemi tidak menghalangi inovasi, meskipun banyak keterbatasan,” kata Nadiem dalam penutupan FLS2N secara virtual di Bandung, Sabtu (3/10) malam.
Dia meyakini, seni dapat membangun energi positif dan rasa bahagia sehingga membuat masyarakat lebih optimis melewati rintangan. “Nilai-nilai dari kesenian dapat membentuk karakter positif karena proses berkarya mengajari begitu banyak hal. Melalui festival ini adik-adik berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, berkenalan dengan keberagaman,” ujarnya.
FLS2N 2020 diikuti 19.000 siswa pada seleksi Tingkat Daerah, terpilih 1.381 siswa terbaik yang berlomba di Tingkat Nasional untuk berbagai bidang seni penciptaan dan pertunjukkan seperti seni vokal, musik, tari, film, puisi, teater, seni poster, komik, seni kriya, hingga pantomim.
Dari 1.381 peserta, telah terpilih 131 peserta terbaik untuk semua jenjang dan semua bidang untuk berbagai kategori. Dari ajang tersebut, tiga provinsi menempati sebagai juara umum yaitu Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Syaiful Huda turut memberikan apresiasi atas terlaksananya FLS2N 2020. Menurutnya, pandemi COVID-19 yang membatasi ruang dan waktu dapat menumbuhkan kreatifitas berkarya anak-anak.
“Layaknya sebuah seni, kesenian selama hidup selalu dilahirkan dengan keterbatasan ruang dan waktu, selalu dilahirkan dari kesederhanaan. Pandemi COVID-19 ini telah melahirkan keterbatasan, tapi saya meyakini karya seni selalu lahir dari keterbatasan,” kata Syaiful Huda.
Dia mengatakan, Pusat Prestasi Nasional berkali-kali mendapatkan mandat langsung dari Presiden agar mencari talenta terbaik di Indonesia. “Kita dorong menjadi bagian cara medium untuk mencari siswa-siswa terbaik yang di kemudian hari bisa membuat ekosistem talenta terbaik,” ujarnya.
Acara penutupan juga diisi perwakilan peserta terbaik dari berbagai daerah dan bidang perlombaan. Selain itu, FLS2N 2020 juga diisi dengan webinar, tutorial, workshop, konser dan pameran virtual. (Red)
Berita ini sudah ditayangkan di detikcom dengan Judul Ini 3 Provinsi Juara Umum Festival dan Lomba Seni Siswa 2020
