Liputan Khusus

LIPUTAN KHUSUS| Gelap Tak Habis-Habis, Terang Tak Kunjung Datang (Secuil Catatan Kecil tentang PLN)

90
×

LIPUTAN KHUSUS| Gelap Tak Habis-Habis, Terang Tak Kunjung Datang (Secuil Catatan Kecil tentang PLN)

Sebarkan artikel ini

Episode: Cerita dari Mesuji (Part 1)

MATAHARI mulai turun ke barat, gelap yang datang menyisakan bayangan hitam batang-batang sengon yang tumbuh di tepi kanal hasil galian di tengah rawa. Suasana sore yang sempat ramai hilang di antara kumandang azan. Setelahnya warga-warga menutup pintu. Sepi dan gelap, hanya beberapa rumah yang tampak terang disinari neon aliran listrik PLN.

Sekilas begitulah gambaran suasana kampung di sebagian wilayah Kabupaten Mesuji: Desa Tanjung Mas Jaya Mesuji Timur, Desa Mulia Sari, Tirta Laga dan banyak desa lainnya. Warga bukannya senang dengan suasana yang gulita ini. Mereka bahkan sudah membayar kepada PT PLN sesuai tarif melalui online agar kampungnya benderang. Sayang, penerangan PLN yang dinanti ribuan warga tak kunjung datang.

TAMPAK beberapa pemuda Mesuji beristirahat melepas lelah usai seharian bekerja. (Foto: Dokumentasi).

Mereka sudah menghubungi PT PLN (Persero), menanyakan kenapa Kwh listrik yang mereka pesan tak kunjung sampai, padahal tiang-tiang beton sudah berdiri dan kabel sudah terpasang. Jawaban yang mereka terima, “mohon sabar sedang diupayakan, sebentar lagi segera terpasang. Mereka lelah dan kecewa, karena sejak 2019 menunggu, dan hingga hari ini masih juga dipaksa menunggu.

Salah satu pelanggan PLN, Tuti (40), ibu rumah tangga, warga Desa Mulia Sari, Kecamatan Mesuji Induk, Kabupaten Mesuji bahkan sudah pasrah karena merasa jenuh dan bosan menunggu sebab listrik PLN yang dijanjikan tak kunjung terpasang di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas.

Namun, dia juga merasa heran karena ada pelanggan lain yang juga warga di desanya, yang listriknya (listrik PLN) sudah terpasang padahal mereka mendaftar di waktu yang sama.

“Kok bisa, padahal kita daftarnya bareng. Dulu katanya kalau sudah bayar, listrik rumah saya akan dipasang, tapi ini sudah hampir setahun belum juga dipasang. Sebetulnya kami sudah lapor. Bahkan, katanya sudah ada warga yang sampai demo dan bertemu pihak PT PLN tapi nyatanya sampai hari ini rumah saya belum ada listrik. Kalau gini gimana coba,” ujarnya dengan nada kesal.

Hal ini diamini Dirno, juga warga Desa Mulia Sari. Menurut Dirno, di desanya masih banyak listrik yang belum nyala meskipun sudah membayar.

“Di sini ada ratusan warga yang rumahnya belum dipasang listrik PLN padahal kami sudah bayar via online,” katanya.

Dia juga menyampaikan pihak PLN telah menyampaikan akan melakukan restitusi terkait biaya pasang yang telah dibayarkan warga.

Hal senada diungkapkan Ahmat (29), warga Desa Tanjungmas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur. Menurut Ahmad, banyak warga di desanya yang sudah membayar Kwh listrik tapi sampai sekarang belum dipasang.

“Iya di desa kami banyak warga yang sudah bayar Kwh tapi belum dipasang. Yang banyak adalah warga RK III dan RK IV,” katanya.

Dia juga mengungkapkan, berdasar informasi yang diterimanya dari salah satu warga, yang biasa bekerja sebagai buruh harian lepas pada salah satu vendor, belum terpasangnya Kwh listrik tersebut karena pihak PLN sedang melakukan pendataan.

“Kata teman saya, yang biasa masang Kwh di rumah warga, pihak PLN sedang melakukan pendataan. Jika semua sudah selesai didata, nanti akan dipasang. Gitu katanya, tapi saya juga tidak paham,” ujar Ahmat. (Okto/Rudhy)

lampungbarometer.id akan menayangkan liputan khusus Edisi “Gelap Tak Habis-Habis, Terang Tak Kunjung Datang (Secuil Catatan Kecil tentang PLN” dalam beberapa bagian. Ikuti episode selanjutnya.