Pernak Pernik

Waw! Duda 1 Anak di Bali Nikahi Dua Pacarnya Sekaligus

40
×

Waw! Duda 1 Anak di Bali Nikahi Dua Pacarnya Sekaligus

Sebarkan artikel ini

DENPASAR (lampungbarometer.id): Kisah duda satu anak I Made Sukartayasa (39) di Buleleng, Bali, yang menikahi dua pacarnya sekaligus secara bersamaan bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Kedua mempelai istrinya yang dinikahi secara bersamaan yakni, Luh Kariasih (29) dan Komang Sri Parwati (25).

Kisah cinta mereka terungkap berawal dari foto pernikahan yang viral di media sosial (medsos). Sukartayasa jadi duda setelah istri pertamanya meninggal saat melahirkan anak pertama.

“Awalnya sudah pernah (menikah) tapi pas melahirkan langsung meninggal. Terus habis itu status saya duda setelah duda itu baru pacaran yang dengan kedua-duanya ini,” kata Sukartayasa seperti dilansir detikcom, Minggu (2/8/2020).

I MADE Sukartayasa menikahi dua pacarnya secara bersamaan. (Foto: internet)

Waktu berjalan. Sukartayasa mulai merajut asmara lagi. Awalnya ayah satu anak ini hanya punya satu pacar. Namun karena pacar pertama yang jaraknya jauh dan jarang pulang, Sukartayasa lalu berpacaran dengan perempuan lain. Dua tahun dia jalani percintaan dengan pacar barunya.

“Saya kan sembunyi-sembunyi dulu karena yang satu itu kerjanya di kota jarang pulang dia, saya pacaran lagi sama karyawan sendiri di rumah gitu. Akhirnya berjalan 2 tahunan ketahuan sama yang di kota ini, saya punya pacar lagi gitu,” jelas Sukaryasa.

Terungkapnya cinta segitiga tentu saja memicu percekcokan. Situasi ini sempat menyudutkan Sukartayasa untuk memilih pacar pertama atau kedua. Tapi dia sulit memutuskan karena mencintai kedua kekasihnya.

“Waktu itu saya kan bingung jadinya disuruh memilih sama kedua-duanya siapa yang kamu pilih sekarang. Saya sama ini udah nyaman sama ini udah nyaman keduanya-duanya masak harus saya pilih,” kata dia.

Sukartayasa tak langsung memberi jawaban. Dia membiarkan waktu berjalan agar bisa menemukan jalan hingga akhirnya, kedua pacarnya itu saling berkomunikasi.

“Akhirnya yang kerja di kota ini 3 harinya lagi nelepon dari tempat kerja minta nomor telepon cewek saya yang di rumah itu. Saya kirain minta nomor telepon mau bertengkar dia, terus akhirnya tak kasih langsung. Habis itu selang setengah dia nelepon saya bilang ‘saya tadi sudah bilang ke rumah saya sudah sepakat untuk memadu’ mau gitu pernikahannya di hari yang sama,” tambah Sukartayasa.

Kesepakatan telah dicapai. Tapi dia turut meminta solusi kepada kepala lingkungan desa adat setempat. Setelah diperbolehkan, Sukartayasa pun memutuskan menikahi kedua pacarnya. (detik/red)