Politik

Unggah Konten YouTube ‘Obat COVID-19 Sudah Ditemukan’, Anji Dan Hadi Pranoto Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

36
×

Unggah Konten YouTube ‘Obat COVID-19 Sudah Ditemukan’, Anji Dan Hadi Pranoto Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (lampungbarometer.id): Eks vokalis Band Drive Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal dengan Anji dan Hadi Pranoto resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan terancam hukuman berat.

Keduanya dipolisikan terkait video konten yang diunggah di kanal Youtube dunia MANJI pada Jumat (31/8/2020) berjudul “Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan !!” dengan mendatangkan narasumber seorang profesor ahli mikrobiologi bernama Hadi Pranoto.

Di dalam video yang diunggahnya, sang profesor mengklaim jika obat herbal buatannya yang diberinama cairan Antibodi Covid-19 yang diklaim dapat sembuhkan pasien positif Covid-19 dalam hitungan hari.

TANGKAPAN Layar kanal YouTube dunia MANJI saat Anji ‘Drive’ melakukan wawancara dengan Hadi Pranoto yang mengaku ahli mikrobiologi dan mengklaim telah menemukan obat COVID-19. (Foto net)

Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan atas dugaan tindak pidana ITE dan atau menyebarkan berita bohong sebagaimana Pasal 28 Ayat (1) Jo Pasal 45A UU RI Nomor 19 Tahun 2016 dan atau Pasal 14 dan 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Mereka dilaporkan oleh CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid. Laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ. tanggal 3 Agustus 2020.

“Sudah resmi dilaporkan pada malam ini jam 18.30 terlapor disebut jelas Hadi Pranoto profesor yang di-interview. Kemudian adalah pemilik akun Youtube duniamanji,” kata Muannas di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (3/8/2020).

“Karena ada juga masalah berita bohong kan disampaikan narasumber ini profesor kemudian disebarkan,” ujarnya.

Sebelumnya, saat diwawancarai oleh Anji, Hadi Pranoto mengenalkan diri sebagai pakar mikrobiologi sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi COVID-19.

“Antibodi ini bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Berbeda dengan vaksin. Kalau vaksin itu kan disuntikkan dan kalau ini diminum,” ujar Hadi Pranoto dalam video tersebut, seperri dikutip dari detikcom, Minggu (2/8/2020).

Antibodi tersebut terbuat dari bahan herbal. Ada beberapa jenis kandungan yang terdapat di dalamnya yang diklaim bisa menyembuhkan pasien yang terinfeksi COVID-19. Semua bahan bakunya pun berasal dari Indonesia.

“Ini berupa cairan. Dan di dalam cairan itu mengandung beberapa kandungan yang bisa membunuh COVID-19,” lanjut Hadi Pranoto.

Hadi Pranoto mengatakan, sudah 20 tahun meneliti virus yang tergolong dalam keluarga virus Corona itu. Namun pada awal COVID-19 muncul di Wuhan, Cina, antibodi itu langsung diproduksi.

“Antibodi COVID-19 ini kita buat bertujuan untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang saat ini terifeksi COVID-19, itu yang pertama. Karena emergency kemanusiaan, kita lakukan kegiatan ini supaya saudara-saudara kita bisa terhindar dari COVID-19. Itu tujuan utama,” ungkap Hadi Pranoto dalam video tersebut.

Untuk meyakinkan antibodi COVID-19 ini bukan barang sembarangan, Hadi Pranoto menyebut sudah banyak orang yang disembuhkan dari herbal tersebut. Ia pun menyebut antibodi itu sudah disebarluaskan ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

“Kemudian kalau ada pertanyaan seberapa kemampuan herbal ini bisa menyembuhkan orang yang terinfeksi COVID-19. Alhamdulillah sudah ribuan orang yang kita sembuhkan, yang sudah terinfeksi maupun masih gejala dan juga penyegahan yang sudah kita berikan herbal antibodi COVID-19 ini Alhamdulillah semua sembuh dan sehat,” tutur Hadi Pranoto.

“Itu paling banyak kita sudah salurkan ada di Sumatera, Jawa, Bali dan juga Kalimantan. Di Jakarta iya, kita sebagian di Wisma Atlet, kita kemarin menyuplai untuk pengobatan dan penyembuhan pasien yang ada di Wisma Atlet,” sambung Hadi Pranoto.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut klaim Hadi Pranoto soal ‘obat COVID-19’ di channel YouTube Anji berbahaya. Hadi Pranoto diklaim sebagai profesor ahli mikrobiologi. Hadi mengklaim dirinya telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai ‘obat’ yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19.

“Ya namanya pembohongan, kan penipuan masyarakat. Dan itu sangat berbahaya. Kalau menyebar luas begitu gimana?” kata Wakil Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, seperti dirilis detikcom, Minggu (2/8/2020).

Berikut ini sejumlah klaim-klaim Hadi Pranoto dalam video di Channel Youtube Anji yang disebut IDI berbahaya:

1. Klaim obat COVID-19

Hadi mengklaim telah menemukan obat Corona. Dia menamai sendiri obat itu sebagai antibodi COVID-19.

“Antibodi COVID-19,” ujar Hadi dalam video tersebut.

Hadi menyakini antibodi buatannya ini bisa menyembuhkan pasien COVID-19 dan mencegah virus Corona. “Obat untuk COVID-19. Bisa menyembuhkan dan bisa mencegah,” ujarnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini obat Corona belum ditemukan. Saat ini WHO masih mendorong penemuan vaksin Corona yang masih melalui proses uji klinis.

2. Klaim Corona menular lewat keringat

Hadi juga mengklaim virus Corona bisa menular lewat keringat dan air liur. Padahal menurut WHO dan para pakar, Corona menyebar lewat droplet dari pasien Corona.

“Melalui keringat bisa, melalui air liur bisa. Jadi tidak perlu mengambil lendir yang begitu dalam hingga pasien kesakitan. Dan harga yang fantastis mahal, 2 juta lebih,” kata Hadi dalam klaimnya.

3. Klaim swab bisa cuma Rp 10 ribu

Selain itu, Hadi mengklaim bahwa tes swab bisa dilakukan dengan digital technology. Menurutnya, biayanya sekitar Rp 10-20 ribu saja.

“Ada swab yang memang lebih baik dan lebih efektif dengan digital technology. Itu mungkin bisa Rp 10-20 ribu, orang bisa ketahuan (terinfeksi Corona),” ujar Hadi lagi-lagi dalam klaimnya.

4. Klaim COVID-19 lebih kuat ketimbang baja

Hadi juga mengklaim virus Corona (COVID-19) mempunyai kekuatan yang melebihi baja. Bahkan menurutnya, ketika baja bisa meleleh dalam suhu 350 derajat celcius, virus Corona masih bisa hidup.

“Karena kalau mau membunuh COVID-19 kita membutuhkan kepanasan di atas 350 derajat (Celsius). Melebihi kekuatan baja. Kalau bakar baja meleleh, tetapi kalau COVID-19 itu masih ketawa,” tutur Hadi.

Klaim ini bertentangan dengan informasi yang selama ini disampaikan pemerintah melalui juru bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto yang berulang kali menyebut virus Corona sangat mudah hancur bila terkena detergen atau sabun. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk rutin mencuci tangan. (red)