PESAWARAN (lampungbarometer.id): Sebanyak 34 orang santri dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur yang pulang ke Kabupaten Pesawaran diperiksa Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Tim GTPP) Kabupaten Pesawaran di Islamic Center Kabupaten Pesawaran, Kamis (2/4/2020).
“Kita lakukan pemeriksaan terhadap 34 santri asal Kabupaten Pesawaran yang belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur sesuai dengan SOP terhadap Pemudik,” ungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Tim GTPP) Kabupaten Pesawaran, Dr. dr. Aila Karyus, M.
Menurutnya, pemeriksaan tersebut wajib dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. “Kita tahu, daerah Jawa Timur merupakan salah satu zona merah penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan pemeriksaan terhadap para santri itu sebelum dia tiba di rumah masing-masing,” ujarnya.
Aila Karyus juga menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan saat menghadapi warga yang datang dari luar Kabupaten Pesawaran sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.
“Sebelum pulang ke rumah, para santri kita kumpulkan di Islamic Center untuk disemprot desinfektan; kendaraan dan barang yang dibawa. Bahkan kita siapkan kamar mandi agar para santri bisa langsung mandi, makanya kita juga minta kepada keluarga yang menjemput untuk membawa baju salin,” katanya.
Selain itu, petugas juga melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika ditemukan ada santri yang merasa kurang sehat segera diarahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Tadi ada kurang lebih 3 santri yang mengalami batuk dan pilek, tapi tidak disertai demam, tapi tetap akan kita lakukan monitoring dan dipantau selama 14 hari ke depan,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan para santri tersebut akan dimonitoring selama 14 hari oleh masing-masing Puskesmas, dan diberi edukasi kepada keluarganya untuk melakukan isolasi diri atau Social Distancing.
“Jika nantinya ada keluhan kesehatan terhadap para santri, pihak keluarga diminta segera melapor kepada aparatur desa, nanti pihak desa yang melaporkan kepada tenaga kesehatan,” katanya. (red)