Seni Budaya

Lampung Literature Gelar Selisik Buku “Empedu Tanah” Karya Inggit Putria Marga

21
×

Lampung Literature Gelar Selisik Buku “Empedu Tanah” Karya Inggit Putria Marga

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Penerbit Lampung Literature akan menghelat Acara Selisik Buku “Empedu Tanah” karya Inggit Putria Marga, di Graha Kemahasiswaan Lt. 1, Universitas Lampung, Sabtu (15/2/2020) mendatang.

Pengelola Lampung Literature, Agit Yogi Subandi, mengatakan acara selisik buku ini digagas oleh Komunitas Berkat Yakin (KoBer) untuk melaunching dan membahas secara mendalam buku Antologi Puisi karya salah Penyair Perempuan Indonesia asal Lampung, Inggit Putria Marga.

“Kegiatan ini digagas oleh kawan-kawan Komunitas Berkat Yakin (KoBer), salah satunya Alexander GB. Selisik Buku ini dimaksudkan untuk pembahasan lebih mendalam terhadap suatu karya. Nanti program-program peluncuran buku yang lain akan dibranding dengan program ini,” ujar Agit kepada lampungbarometer.id, Rabu (3/2/2020).

Acara ini, kata Agit, akan dimeriahkan dengan penampilan tari oleh Kiki Rahmatika, yang akan menarikan salah satu puisi Inggit Putria Marga. Setelah itu, dilanjutkan ke sesi diskusi.

“Saya akan menjadi moderator dalam acara diskusi nanti, sedangkan pembahas adalah sastrawan Lampung terkemuka Iswadi Pratama yang juga Direktur Artistik Teater Satu dan Ari Pahala Hutabarat (Direktur Artistik KoBer). Di sela pembahasan buku juga akan ada penampilan menarik dari beberapa musisi muda, seperti Orkes Ba’da Isya dan Denting. Mereka akan mengekspresikan puisi-puisi Inggit Putria Marga melalui musik,” katanya.

PENYAIR Indonesia Inggit Putria Marga. (Foto Istimewa).

“Acara Selisik Buku ini terselenggara berkat kerja sama Lampung Literature dengan Komunitas Berkat Yakin (KoBer), Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni Universitas Lampung (UKMBS Unila), Kelompok Studi Seni (KSS), Kelompok Studi Kader (Klasika) dan Kopi Geh,” ujarnya.

Menurut Agit, kegiatan peluncuran buku ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada para hadirin tentang bagaimana membaca sebuah buku puisi. Ruang diskusi ini, kata dia, akan menyajikan pembahasan buku dengan metode yang berbeda dari kedua pembahas, baik dari segi isi maupun struktur.

“Hal yang ingin disasar dari kedua pembahasan itu adalah aspek estetik dari puisi-puisi yang dihadirkan, khususnya puisi dalam buku puisi “Empedu Tanah” ini, sehingga pemahaman kita tentang seni, khususnya puisi, semakin bertambah.”

Lebih lanjut Agit juga menjelaskan sebagai penyair yang intens berkarya, Inggit Putria Marga juga patut untuk diselisik. Apalagi, karya-karyanya telah meraih banyak penghargaan, antara lain; Anugerah Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 2005, 100 Puisi Terbaik Indonesia-Pena Kencana 2010, 60 Puisi Terbaik Indonesia 2009, 5 Besar Khatulistiwa Literary Award 2010 dan lain-lain.

Puisi-puisi Inggit Putria Marga juga sudah diterjemahkan ke Bahasa Perancis dan Bahasa Inggris. Tiga puisinya dalam Bahasa Perancis diterjemahkan oleh Isadora Fichou dan dimuat dalam “Editions Jentayu-Indonesié”, yaitu dari program kerja sama Editions Jentayu dan Yayasan Lontar.

Kemudian 3 puisi lagi diterjemahkan dalam Bahasa Inggris oleh John H McGlynn, dimuat dalam Jurnal Sastra Stand-jurnal sastra di Inggris, edisi khusus untuk sastra Indonesia.

Selain itu, Inggit juga pernah diundang ke berbagai festival sastra, baik nasional maupun internasional, antara lain Festival Puisi Antar Bangsa-Pulau Pangkor, Perak, Malaysia, 2010; Ubud Writers Festival, 2009; Festival Sastra Internasional di Utan Kayu, 2005.

“Lampung Literature mengajak semua kalangan untuk hadir dalam acara Selisik Buku ini dan dapat menginspirasi para hadirin,” katanya. (*)