PESAWARAN (lampungbarometer.id): Sebanyak 5 penyelam Komunitas Karya Wisata Pahawang (KWP) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pulau Pahawang melakukan transplantasi terumbu karang di perairan laut kalangan Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Minggu (7/6/2020).
Lima penyelam yang juga tergabung dalam Kelompok Diving Center Pahawang terbut, yakni: Suhendi (31), Dody (30), Acil (27), Heri Bogel (33) dan Irul (26), semuanya merupakan binaan Kelompok Penyelam Anemon dan Dinas Pariwisata Pesawaran.
Ketua Pokdarwis Desa Pahawang, Suhendi mengatakan kegiatan ini untuk mengisi kegiatan rutin di masa pandemi Covid-19 dan mempersiapkan diri menghadapi tatanan new normal.
“Kegiatan tranpalantasi terumbu karang ini bertujuan merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang menjadi tempat habitat biota laut, dengan melakukan metode konkrit blok tipe meja dan piramid dengan sistem transplantasi melibatkan masyarakat yang tergabung Pokdarwis Desa Pahawang dan Komunitas KWP,” ujar Suhendi.
Suhendi juga menjelaskan, transplantasi terumbu karang adalah salah satu teknik pelestarian atau rehabilitasi terumbu karang melalui teknik pencangkokan.
“Dalam kegiatan ini selain mengawasi hasil tranpalantasi yang dikerjakan pada 3 bulan lalu, kami juga melakukan tranpalantasi sebanyak 200 trumbu karang yang telah siap ditanam,” katanya.
Terkait pembiayaan, kepada lampungbarometer.id, dia menyampaikan segala biaya saat ini masih dilakukan secara swadaya. Oleh sebab itu, dia berharap kegiatan ini bisa mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait dan wisatawan yang berkunjung.
Penyelam lainnya, Dody, menambahkan kegiatan transplantasi terumbu karang ini berperan mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak dan membangun daerah terumbu karang baru sebagai tempat habitat dari kehidupan biota bawah laut yang sebelumnya tidak ada atau rusak akibat terinjak dari para wisatawan, terkena jangkar kapal atau sampah plastik.
“Transplantasi terumbu karang ini cukup penting untuk menambah karang dewasa dalam populasi sehingga dapat meningkatkan produksi larva di ekosistem terumbu karang yang rusak,” ujar Dody.
Sementara itu, Bogel Heri mengatakan dipilihnya perairan kalangan di sekitar Desa Pahawang karena lokasi itu merupakan lokasi yang memiliki ekosistem pesisir lengkap seperti terumbu karang dan mangrove.
“Kami berharap ini bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat yang awalnya sebagai nelayan,” ujar Bogel. (Okto/Rudi HR)