LAMPUNGBAROMETER.ID – Dalam Islam, niat sangat penting untuk segala ibadah. Amalan yang dikerjakan tidak dilandasi dengan niat, dianggap sebagai amalan yang sia-sia, dalam artian tidak mendapatkan nilai ibadah di sisi Allah SWT.
Karena itu Rasulullah SAW mengingatkan: “Sungguh setiap pekerjaan itu bergantung dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari Muslim).
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri dalam Kitab Minhajul Muslim menuliskan, membaca niat adalah salah satu dari tiga rukun puasa. Menurut Syaikh, membaca niat puasa merupakan wujud kemantapan hati untuk berpuasa sebagai wujud ketaatan atas perintah Allah SWT dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi).
Hadits serupa juga diriwayatkan an-Nasa’I nomor 2334. Di dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu bergantung pada niatnya.”
Aisyah Radhiyallahu ‘anha seperti diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Muslim mengatakan:
“Pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahku, kemudian bertanya, ‘apakah kalian mempunyai makanan?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘(Jika demikian), maka aku berpuasa’.
Berikut niat puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”
Dalam madzhab Imam Syafi’i, niat puasa wajib dibaca pada malam hari yaitu waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai sebelum terbitnya fajar shadiq sebelum sholat subuh.
Rasulullah bersabda:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Untuk puasa wajib, termasuk puasa Ramadhan, niat harus dilakukan setiap malam. Sehingga jika seseorang lupa berniat pada malam hari, maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah. (detik/red).