Bandar Lampung (LB): Permasalahan hukum terkait perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang melibatkan mahasiswa Program Studi Bahasa Daerah Lampung FKIP Unila dan Biro Jasa Perjalanan Al Saki Tour yang sempat viral selesai dengan damai.
Kasus yang sempat ditangani Polresta Bandar Lampung tersebut dipastikan selesai setelah pihak Biro Perjalanan Al Saki Tour menyelesaikan tanggung jawabnya sesuai kontrak dengan memberangkatkan para mahasiswa Program Studi Bahasa Daerah Lampung FKIP Universitas Lampung untuk melaksanakan KKL dengan tujuan Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Bandung pada Jumat (15/11/2024) sore.
Berdasar pantauan lampungbarometer.id, pada Jumat sore sekitar Pukul 17.30 WIB sebanyak 106 mahasiswa KKL Prodi Bahasa Daerah Lampung diberangkatkan dengan tiga unit bus pariwisata dan dilepas secara resmi dari pelataran GSG Unila oleh Ketua Jurusan Bahasa Dan Seni FKIP Unila Dr. Sumarti, M.Hum. yang didampingi Ketua Program Studi Bahasa Daerah Lampung Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. dan empat dosen lainnya.
Dalam pengarahannya, Dr. Sumarti mengingatkan kepada para mahasiswa untuk menjaga diri dan nama baik almamater selama melaksanakan program KKL ini. Dia juga mendoakan perjalanan KKL yang akan berlangsung selama 10 hari ini berlangsung lancar dan tanpa hambatan.
“Hati-hati selama perjalanan KKL ini, jaga diri dan bersikaplah yang baik selama perjalanan. Dan jangan lupa selalu jaga nama baik almamater kita, Universitas Lampung. Saya turut berdoa semoga perjalanan kalian lancar dan tanpa kendala, selamat sampai kembali ke rumah masing-masing,” pesan Dr. Sumarti.
Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada Biro Jasa Perjalanan Al Saki Tour yang telah bertanggung jawab melaksanakan perjalanan yang sempat tertunda. Menurutnya terlaksananya perjalanan ini merupakan bentuk komitmen Al Saki Tour terhadap kontrak yang telah disepakati sekaligus menjadi bukti jika Al Saki Tour memang bertanggung jawab.
“Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Al Saki Tour, Ahmad Thohamudin yang telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan melaksanakan perjalanan sesuai dengan komitmen dan kontrak yang telah disepakati. Kita semua patut bersyukur sebab perjalanan KKL yang sebelumnya sempat tertunda hari ini bisa kita laksanakan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ungkapnya.
Tidak Ada Penggelapan Atau Penipuan Oleh Pihak Agen Biro Perjalanan
Terkait berita yang viral di media massa bahwa perjalanan KKL yang seharusnya dilaksanakan pada 29 Oktober 2014 batal karena pihak Biro Perjalanan menggelapkan sejumlah dana, sehingga dilaporkan ke polisi bahkan sampai konferensi pers, salah satu dosen pendamping, Marzius Insani, S.Pd., M.Pd. secara tegas mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Kepada media ini dia menjelaskan sejak awal (jadwal keberangkatan awal, 29 Oktober, red) pihak Al Saki Tour sudah menunjukkan tanggung jawabnya untuk melaksanakan perjalanan. Hal tersebut, ucapnya dibuktikan pada malam 29 Oktober Al Saki Tour ada tiga bus standby di FKIP Unila dan siap berangkat. Namun karena ada beberapa kendala, keberangkatan tidak bisa dilaksanakan.
“Beberapa waktu lalu media-media memberitakan Direktur Al Saki Tour Pak Ahmad ini menggelapkan sejumlah uang, padahal sejak awal Pak Ahmad ini bertanggung jawab atas perjalanan ini. Sampai jelang keberangkatan pada malam 29 Oktober, Pak Ahmad ini sudah mengupayakan tiga mobil stay di FKIP pada waktu itu. Namun, karena beberapa hal ini tidak terlaksana (pemberangkatan, red) sehingga terjadi pemberitaan yang simpang siur,” beber Marzius.
“Intinya sejak awal sampai hari ini, Pak Ahmad ini bertanggung jawab,” ucapnya.
Dia juga mengungkapkan perjalanan KKL ini dilaksanakan selama 10 hari dengan tujuan Jakarta, Bali, Bromo, Yogyakarta dan Bandung lalu kembali ke Lampung.
Koordinator KKL dari pihak mahasiswa, Dira Saputra mengungkapkan sebelumnya perjalanan ini dijadwalkan pada 29 Oktober 2024, tapi karena terkendala dari pihak Biro, sehingga terpaksa ditunda. Namun, ucap Dira, saat ini pihak Biro telah melaksanakan semua kewajiban dan telah memenuhi hak-hak mahasiswa.
“Sore ini kami akan berangkat ke Bali yang sebelumnya sempat tertunda, karena terkendala dari pihak Biro. Alhamdulillah pihak Biro sudah memberikan semua hak-hak kami sehingga sore ini kami akan berangkat,” ujar Dira.
Dia juga memberikan penjelasan terkait pemberitaan media massa yang menyebut pihak Biro Perjalanan melakukan penggelapan dan penipuan. Secara tegas dia mengatakan tidak ada penipuan atau penggelapan yang dilakukan pihak Biro, tapi benar adalah ada beberapa kendala sehingga perjalanan harus ditunda.
“Terkait pemberitaan adanya penggelapan dan penipuan oleh pihak Biro itu tidak ada, yang ada adalah beberapa kendala yang dialami pihak Biro sehingga perjalanan terpaksa di tunda sampai 15 November hari ini. Sore ini kami berangkat ke Bali dan kembali ke Lampung 24 November, jadi tidak ada lagi permasalahan atau kasus, semua sudah selesai,” ujar mahasiswa Prodi Bahasa Lampung Angkatan Tahun 2022 ini gamblang.
Sementara itu, di lokasi yang sama Direktur PT Al Saki Tour Ahmad Thohamudin mengakui perjalanan ini sempat tertunda dari jadwal yang direncanakan sebelumnya karena terkendala beberapa hal. Dia mengaku bersyukur perjalanan ini bisa dilaksanakan.
“Perjalanan ini memang sempat tertunda karena terkendala beberapa hal. Tentu saja kami sangat menyesalkan sampai terjadi penundaan, tapi kami menganggap hal tersebut sebagai sebuah pembelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada,” ungkap Ahmad.
Dia berharap dengan terlaksananya kegiatan yang sempat tertunda ini nama Unila kembali baik. Dia juga menjelaskan terkait pemberitaan di sejumlah media yang sempat viral yang menyebut dirinya menggelapkan sejumlah anggaran, dia dengan tegas membantah. Meskipun demikian, dia akan menerima dengan lapang dada pemberitaan yang menyudutkan dirinya tersebut.
Mengenai penyebab tertunda perjalanan KKL Prodi Bahasa Daerah Lampung hingga dirinya sempat dilaporkan ke polisi, dia menjelaskan hal tersebut disebabkan beberapa kendala dan insiden sehingga perjalanan terpaksa ditunda. Dia juga mengatakan sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak FKIP, baik Prodi maupun Dekanat.
“Terkait penundaan yang terjadi dan sempat memanas, saya mengakui Memnag ada kelalaian dari kami tapi saya tegaskan sekali lagi sejak awal tidak ada kami melakukan penipuan maupun penggelapan,” ujarnya.
“Saya meminta maaf kepada Unila, keluarga, rekan, sahabat dan teman mahasiswa karena perjalanan ini sempat tertunda. Namun, kami tetap komitmen dan hal tersebut kami buktikan dengan kita berangkat sore ini,” pungkasnya. (Che)