PendidikanSeni Budaya

Revitalisasi Bahasa Lampung: Kober Gelar Workshop Penerjemahan Dan Adaptasi Naskah Drama

203
×

Revitalisasi Bahasa Lampung: Kober Gelar Workshop Penerjemahan Dan Adaptasi Naskah Drama

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Komunitas Berkat Yakin (Kober), melalui Rumah Kebudayaan Kober akan menggelar Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Naskah Drama selama dua hari, yaitu 16 dan 17 Maret 2024 di Ruang Pameran Taman Budaya Lampung.

Ketua Pelaksana Alexander Gebe mengatakan workshop ini nantinya akan diampu empat narasumber yang berkompeten di bidang masing-masing, yakni Alfatih Novriadi (dosen, penerjemah naskah drama), Imas Sobariah (pamong budaya, penulis naskah drama), Iswadi Pratama (sutradara, penyair), dan Ari Pahala Hutabarat (sutradara, penyair).

Alexander Gebe juga menjelaskan kegiatan workshop tersebut adalah salah satu bagian dari sekian banyak rangkaian kegiatan.

“Workshop ini adalah angka dua menuju puncak event. Masih akan ada beberapa workshop lagi setelah workshop penerjemahan naskah drama ini,” ucap Gebe.

Dia mengatakan workshop kedua ini sangat penting diberikan kepada para peserta agar mereka mendapat bekal yang cukup untuk menulis, menerjemahkan, dan mengadaptasi naskah drama. Selain itu, workshop ini juga digelar sebagai media Revitalisasi Bahasa Lampung.

WORKSHOP. Komunitas Berkat Yakin (Kober) akan menggelar Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Naskah Drama selama dua hari, yaitu 16 dan 17 Maret 2024 di Ruang Pameran Taman Budaya Lampung. (Foto: Ist.)

Menurut Gebe, pihaknya sengaja mengundang keempat narasumber tersebut untuk menanamkan skemata kepada para peserta mengenai hal-ihwal penerjemahan: 1. Hakikat dan Struktur Naskah Drama. 2. Interpretasi, Kontekstualisasi, dan Adaptasi Naskah Drama. 3. Teks Drama dan Lokalitas Budaya. 4. Revitalisasi Bahasa Lampung melalui Naskah Drama.

“Keempat poin materi tersebut penting diberikan kepada peserta agar mereka tahu aturan penulisan dan penerjemahan naskah drama. Tidak asal menerjemahkan saja, tapi harus pula tahu tentang hermeneutika, dan harus pula jeli mengadaptasi-menyesuaikan perbedaan kultural masyarakat yang terdapat di dalam naskah drama: bagaimana mengadaptasi kultur masyarakat Rusia ke dalam Kultur masyarakat Lampung, dan bagaimana pula menerjemahkan bahasa Rusia ke bahasa Inggris, lalu ke bahasa Indonesia, lalu ke bahasa Lampung,” jelasnya.

“Hal-hal tersebut yang akan didapat peserta workshop selama dua hari. Semoga rangkaian program bertajuk Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung ini dapat terselenggara dengan baik dan Bahasa Lampung menemukan medium baru danĀ  terdokumentasi dengan baik dalam bentuk naskah drama dan buku digital, juga pentas teater Berbahasa Lampung,” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *