Pringsewu

Balita di Pardasuka Pringsewu Ditemukan Meninggal di Kolam Ikan Tetangga

47
×

Balita di Pardasuka Pringsewu Ditemukan Meninggal di Kolam Ikan Tetangga

Sebarkan artikel ini

PRINGSEWU (lampungbarometer.id): Warga Pekon Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu digegerkan penemuan jasad Muhamad Alwi (27 bulan) di kolam ikan milik tetangganya, Selasa (18/5/2021).

Diduga balita ini terpeleset saat sedang bermain dan tercebur ke kolam. Korban merupakan anak kedua pasangan suami istri Muhammad Nukh (35) dan Rofiatun Hasanah (30). Jasad korban pertama kali ditemukan Muhammad Yusuf, paman korban, setelah sekitar 30 menit mencari.

Menurut Kapolsek Pardasuka AKP Lukman Hakim, korban tenggelam pada Selasa (18/5/2021) sekitar Pukul 11.30 WIB di kolam ikan milik Ahmad Tolabi, tetangga korban.

“Jenazah korban ditemukan pamannya dalam posisi mengambang di kolam ikan berukuran 2 x 3 meter dan kedalaman sekitar 1 meter milik tetangga korban,” ujar AKP Lukman Hakim, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Selasa (18/5/2021).

Sebelum ditemukan, korban bermain di luar rumah dan diduga lepas dari pantauan orang tuanya. Setelah beberapa saat tidak kelihatan, kedua orang tuanya berusaha mencari namun tidak ditemukan. Setelah pencarian dibantu kerabat dan tetangga akhirnya korban ditemukan oleh paman korban, Muhammad Yusuf.

Saat itu M. Yusuf langsung mengangkat keponakannya dan berusaha mengeluarkan air dari dalam tubuh korban. Namun setelah diperiksa oleh tenaga medis korban dipastikan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Kapolsek menerangkan, berdasar olah tempat kejadian perkara, proses identifikasi, dan pemeriksaan jenazah yang dilakukan aparat kepolisian bersama tenaga medis dari UPT Puskesmas Pardasuka di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan.

“Korban murni meninggal karena tenggelam, sehingga kami langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarganya untuk segera dimakamkan,” ungkap Lukman.

Kapolsek juga menghimbau kepada para orang tua untuk mengawasi anaknya, terutama yang masih balita, agar kasus serupa tidak terjadi kembali.

“Saya harap para tua yang mempunyai anak yang masih balita, agar jangan membiarkan anaknya bermain sendirian,” pungkas Lukman. (red)