Ekonomi dan BisnisLampung Utara

Warga Lampung Utara Rasakan Dampak Kenaikan Harga Beras

168
×

Warga Lampung Utara Rasakan Dampak Kenaikan Harga Beras

Sebarkan artikel ini

Lampung Utara (LB): Harga beras yang terus naik selama dua bulan terakhir memberikan dampak cukup signifikan terhadap daya beli masyarakat, terutama keluarga berpenghasilan rendah.

Kondisi ini juga dirasakan oleh masyarakat Lampung Utara. Di toko beras di Muara Jaya, Kotabumi, Lampung Utara misalnya, yang sebelumnya menjual beras Cap Bunga kemasan 10 kilogram seharga Rp.110.000 kini naik menjadi Rp.120.000.

Pemilik toko beras Muara Jaya, Adam, mengakui harga beras memang terus naik, bahkan dalam beberapa minggu terakhir sudah mengalami kenaikan harga dua kali.

“Harga beras semakin naik mba, beras Cap Bunga kemasan 10 kg yang biasanya saya jual Rp 110.000 sudah dua kali naik harga dalam beberapa pekan terakhir. Awalnya naik jadi Rp 117.000, sekarang malah naik lagi jadi Rp 120.000,” ucap Adam, Jumat (12/7/2024).

Selanjutnya Adam mengatakan, untuk beras kualitas premium per karung kemasan 10 kg dia jual Rp156.000 hingga Rp170,000. Sedang untuk eceran berkisar Rp.16.000 – Rp.20.000 per kilogram.

Kenaikan harga beras ini cukup berdampak terhadap daya beli masyarakat. Nia, salah satu warga, mengatakan naiknya harga beras ini cukup berdampak terhadap ekonomi keluarga.

“Biasanya saya beli Rp110 ribu, baru kemarin naik harga jadi Rp 117 ribu, sekarang sudah Rp120 ribu per karung kemasan 10 kg. Terasa berat sih, tapi ya gimana lagi, harus tetap beli,” ucap warga Desa Talang Bojong ini.

Naiknya harga beras juga dirasakan Mbah Titik, warga Kotabumi. Dia mengatakan harga beras semakin melonjak. Selain harganya mahal, ucap Mbah Titik, kadang barangnya juga sulit.

“Harga beras naik terus dan nggak turun-turun. Bahkan sampai kadang tidak ada barangnya karena pedagang juga bingung mau jual berapa,” ucapnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), selama dua bulan terakhir kenaikan harga beras mencapai 15% yang dipicu sejumlah faktor, termasuk meningkatnya biaya produksi dan adanya gangguan dalam rantai pasokan beras.

Saat ini pemerintah juga terus melakukan evaluasi dan langkah-langkah strategis untuk menangani permasalahan ini secara menyeluruh, guna menjaga stabilitas harga beras dan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Darnia Asmara
Editor: Andi Suhardi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *