Bandar Lampung (LB): Salah satu jurnalis senior sekaligus Tokoh Pers Lampung, Juniardi, menegaskan pers harus berperan dalam membangun pendidikan berkualitas. Hal tersebut, ujar Juniardi, tertera dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menyebutkan salah satu fungsi pers adalah peran serta dalam pendidikan.
“Caranya bisa lewat penyebaran informasi dari berbagai arah dalam dunia pendidikan, memberi penerangan informasi yang baik, dorongan semangat, dan kritik yang membangun, bisa menjadikan pendidikan yang berkualitas,” kata Juniardi, saat pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Karya Ilmiah dan Artikel Layak Siar Media Massa yang diselenggarakan Media Siber sinarlampung.co, untuk Guru SMA se-Kota Bandar Lampung, Rabu-Jumat (5-7 Juni 2024).
Menurut Juniardi, media akan menjadi sarana penyampaian informasi berbagai hal terkait pendidikan. Pers melalui medianya, ucap Pemimpin Redaksi Media Siber sinarlampung.co ini, bisa menjadi pemicu perkembangan dan kebudayaan global ke Indonesia serta mempengaruhi semua peserta didik di jenjang pendidikan.
“Media ada wartawan pendidikan, yang menulis berita tentang pendidikan: berita langsung, feature hingga yang mendalam. Yang pasti saat menulis, harus sesuai tema yang sedang banyak dibicarakan kalangan publik,” katanya.
“Pers bisa menyampaikan informasi dari luar maupun dalam pendidikan, termasuk pencapaian bidang pendidikan yang telah dicapai pemerintah, termasuk di Lampung,” imbuhnya.
Acara yang digelar di komplek SMAN 2 Kota Bandar Lampung itu dibuka Kacabdin Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah 1 Risna Intiza, S.H., M.H. mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dengan enghadirkan pemateri Pemimpin Redaksi Helloindonesia Lampung Herman Bathin Mangku, Pemimpin Redaksi Teraslampung.co Oyos Saroso, dan Pemimpin Redaksi sinarlampung.co, Juniardi, S.H., M.H.
Dalam pengarahannya Kacabdin Risna Intiza mengatakan menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana melatih berpikir logis, sistematis, argumentatif, penggunaan bahasa dan lain sebagainya.
Dia juga menyampaikan kemampuan menulis karya tulis ilmiah sangat mendukung profesi guru, baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam berdiskusi dan memecahkan suatu masalah.
“Menulis karya tulis ilmiah selain sebagai upaya untuk mengembangkan profesi guru, juga sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan guru melalui sistem pemberian angka kredit sesuai jenis karya tulis ilmiah yang ditulis oleh guru,” ujar Risna.
“Terima kasih kepada sinarlampung yang telah berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kemampuan SDM para guru SMA terutama dalam penulisan karya ilmiah,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro, Prof. Dr. Edi Ribut Harwanto, mengatakan ada beberapa jenis karya ilmiah yang dapat ditulis guru sebagai sarana pengembangan profesinya seperti laporan hasil penelitian, makalah berupa tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku pelajaran dan sebagainya.
“Semua jenis karya ilmiah tersebut merupakan sarana bagi guru untuk mengembangkan profesinya sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraannya,” kata Edi.
Para peserta berharap Pemerintah, termasuk di daerah memberikan perhatian khusus kepada guru yang berprestasi, termasuk guru guru yang menghasilkan karya ilmiah hingga level international sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada guru dalam meningkatkan sumber daya manusia.
“Kami pernah menulis karya ilmiah hingga diundang ke Jepang, tetapi kurang respon Pemda karena kami harus urus semua sendiri. Jadi terkadang membuat guru enggan berinovasi,” kata salah satu penanya kepada Prof Dr Edi Ribut Harwanto, yang bicara tentang Jurnal Ilmiah.
Dalam kegiatan ini, Herman Bathin Mangku dan Oyos Saroso membekali 50 guru SMA tentang menulis Opini dan Artikel yang layak siar dan bisa dimuat di media massa. (*/red)