Artikel Dan Opini

Keutamaan Menyiapkan Makan Sahur

189
×

Keutamaan Menyiapkan Makan Sahur

Sebarkan artikel ini

PUASA Ramadhan yang kita laksanakan ini adalah salah satu puasa wajib, siapa yang tidak melakukan puasa dengan alasan yang tidak masuk akal maka dosa hukumnya. Ibadah puasa harus dijalankan dengan penuh ketulusan.

Sebagai bentuk ketulusan tersebut, kita harus mempersiapkan ibadah dengan sebaik-baiknya. Persiapan ini dapat berarti persiapan sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan atau ketika sudah berada di Bulan Ramadhan.

Islam mengajarkan agar kita menyiapkan diri sebelum menjalankan ibadah puasa dengan melakukan makan sahur. Makan sahur bukan hanya merupakan persiapan yang bersifat lahiriah untuk menyimpan energi selama menjalankan ibadah puasa, tetapi ada nilai keutamaan sendiri di luar manfaat secara lahiriah.

Semua rangkaian ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan bukan hanya masalah kita sanggup atau tidak, tetapi masalahnya itu ibadah atau bukan. Ternyata sahur, berbuka, tidur, semua itu selama Ramadhan adalah ibadah. Jadi kalau ada orang yang tidak makan sahur, itu bukan hanya dia sanggup atau tidak, tetapi dia sudah kehilangan kesempatan mendapatkan pahala ibadah yang sangat luar biasa di sisi Allah Swt.

Jadi sahur bukan hanya sanggup atau tidak, tahan atau tidak, butuh atau tidak, malas atau tidak tapi masalahnya ingin mendapatkan pahala ibadah atau tidak. Karena di dalam makan sahur itu Allah Swt sediakan banyak kebaikan di antaranya hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Bukhori Muslim, yaitu keberkahan dalam hadits tersebut adalah ia mengandung banyak sekali kebaikan.

Berkah dalam bahasa arabnya Jiadatul Khoir yang artinya bertambah kebaikan, di antara bentuk kebaikan makan sahur adalah ia dapat membuat orang kuat menjalankan ibadah puasa dan membuat lebih bersemangat. Dengan seperti itu berpuasa menjadi terasa lebih ringan  dijalankan. Ketika puasa ringan ada keinginan untuk berpuasa lagi.

Selanjutnya menghidupkan sunah Rasul, berkumpul dengan keluarga untuk makan sahur bersama mendorong untuk melaksanakan zikir dan doa pada waktu yang mustajab, membaca niat bagi orang yang lupa membaca niat sebelum tidur.

Berbeda dengan orang yang tidak makan sahur, dia akan banyak kehilangan keberkahan dari makan sahur, salah satunya yaitu ia akan merasa berat menjalankan puasa, tidak bersemangat menjalankan puasa, tidak ada keikhlasan menjalankan ibadah puasa dan akan merasa lapar menjalankan ibadah puasa di siang hari.

Jadi kalau orang sudah lapar maka dia akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Jadi orang lapar akan mudah marah dan mengakibatkan perkelahian bukan hanya itu, orang yang sudah lapar dan berkelahi maka dia akan timbul penyesalan yang dapat membatalkan puasanya.

Jadi dari dua sisi dapat kita ambil kesimpulan bahwa orang yang berpuasa akan mendapatkan banyak sekali kebaikan pahala dari Allah Swt. Sebagai mana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad yang artinya “Janganlah kalian meninggalkan makan sahur walau hanya seteguk air”. Kenapa? Karena sesungguhnya Allah Swt beserta para malaikat akan mendoakan orang yang makan sahur.

Jadi makan sahur itu penting. Walaupun berat, jangan pernah meninggalkan makan sahur. Kita bangun walaupun hanya meminum air satu gelas. Allah Swt. akan jatuh cinta kepada kita, Allah akan memberikan banyak keberkahan yang lain kepada kita. Oleh sebab itu, mari kita semua biasakan untuk makan sahur supaya semangat dalam menjalankan ibadah puasa di siang harinya. Semoga kita semua yang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan  ini di berikan banyak keberkahan oleh Allah Swt.

Ada kata mutiara yang kerap kita dengar, yakni “Kejarlah dunia pasti tak dapat, kalaupun dapat pasti tak banyak, kalaupun banyak pasti tak puas, kalaupun puas pasti takkan lama. Kalau akhirat kau kejar pasti dapat, sudahlah dapat pasti banyak, sudahlah banyak pasti puas, sudahlah puas abadi selama-lamannya. Mudah-mudahan dapat kita petik makna kata mutiara tersebut untuk meningkatkan kualitas keimanan kita terlebih di Bulan Suci Ramadhan ini. Amiin. (**)

SUYANTO, S.Pd.I., Guru SMPN 7 Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *