Bandar Lampung (LB): Setelah sukses menggelar Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Naskah Drama pada 16-17 Maret 2024 di Ruang Pameran Taman Budaya Lampung, KOBER akan menggelar Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Teks Puisi pada 23-24 Maret 2024 di tempat yang sama.
Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memperkaya pengadaan puisi berbahasa Lampung di tanah Lampung tercinta, yaitu dengan menerjemahkan puisi-puisi para penyair Indonesia ke dalam puisi-puisi berbahasa Lampung.
Saat ditemui di Sekretariat KOBER, Kamis (20/3/2024), Alexander GB mengatakan dalam workshop tersebut KOBER akan menghadirkan empat narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, yaitu: Isbedy Stiawan ZS (Penyair, Paus Sastra Lampung), Iwan Nurdaya Djafar (Budayawan, Penerjemah Puisi dan Prosa), Iswadi Pratama (Penyair, Aktor, Sutradara Teater), dan Ari Pahala Hutabarat (Penyair, Mistikus, Sutradara Teater).
“Acara ini adalah anak tangga ketiga menuju puncak even yang akan dihelat pada Juli nanti, jadi masih ada dua workshop lagi setelah ini. Kami sengaja mengundang para narasumber yang berkompeten untuk memberikan materi kepada 25 peserta terpilih berupa: 1. Hakikat dan struktur puisi. 2. Puisi dan Lokalitas Budaya 3. Revitalisasi Bahasa Lampung melalui Puisi. 4. Interpretasi dan proses penerjemahan puisi,” kata GB.
“Empat materi itu diberikan agar peserta workshop memperoleh wawasan tentang puisi agar peserta mampu menulis dan menerjemahkan puisi dengan baik, benar, dan indah,” ucap GB.
Dia menjelaskan dengan memahami empat materi tersebut, peserta bisa melakukan interpretasi dan pendalaman tematik dengan bersih dan akurat, tidak asal menulis atau menerjemahkan saja tanpa menguasai ilmu semantik dan stilistika.
“Jadi, peserta mampu memahami medan semantik puisi yang akan diterjemahkan. Mampu menangkap konteks dan subteks yang terkandung di dalam teks. Mampu menangkap pantulan-pantulan Yang Maha Indah ke dalam puisi berbahasa Lampung. Hal-ihwal itulah yang sekiranya akan diperoleh para peserta workshop selama dua hari nanti.”
Sementara itu, Ari Pahala Hutabarat sebagai perancang program, saat ditemui di kediamannya mengatakan workshop ini adalah semacam uji coba apakah Yang Indah dari puisi-puisi berbahasa Indonesia akan tetap indah atau bahkan lebih indah jika diterjemahkan ke dalam bahasa Lampung.
“Dan semoga rangkaian projek mayor bertajuk Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung yang terselenggara berkat hibah Dana Indonesiana ini berjalan dengan lancar dan puisi bisa menjadi media untuk merevitalisasi Bahasa Lampung,” ucap Ari. (**)