Bandar Lampung (LB): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi minta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Lampung menyatukan langkah antisipasi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok strategis menghadapi Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Hal itu disampaikan Gubernur dalam acara High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung Persiapan Menghadapi Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bandar Lampung, Rabu (21/2/2024).
Gubernur Arinal menjelaskan untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok, perlu dilakukan upaya pengendalian dengan mengambil langkah-langkah strategis.
Pertama, meminta Bupati dan Wali Kota mengecek langsung ke pasar, distributor dan berkoordinasi dengan Bulog di wilayahnya dan melakukan operasi pasar, pasar murah, dll.
Kedua, meminta Bulog agar mempercepat penyaluran melalui program-program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) maupun bantuan pangan.
“Beberapa hari lalu saya bersama Kepala Perwakilan BI, Kepala Bulog Lampung, dan Satgas Pangan meninjau langsung pasar dan gudang Bulog demi memastikan ketersediaan beras. Alhamdulilah saya tegaskan stok beras dalam posisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung,” ujar Arinal.
Meskipun demikian, Gubernur juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah dalam rangka pengendalian inflasi di Provinsi Lampung.
“Saya minta para bupati dan wali kota serta pihak terkait bersama-sama memantau dan memastikan ketersediaan gabah di wilayah masing-masing dengan berkoordinasi dengan Satgas Pangan masing-masing wilayah serta mengawasi distribusi dan tata niaga gabah dengan prioritas kecukupan kebutuhan lokal,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur meminta TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama perangkat daerah dan instansi terkait terus melakukan upaya-upaya antara lain yaitu meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait tentang pengiriman pasokan bahan pangan agar tidak terganggu.
Dia juga meminta Dinas Pertanian memperhatikan neraca pangan secara akurat harus ada data potensi produksi setiap bulan sehingga dapat diketahui ketersediaan pangan. Selanjutnya dia juga mengimbau petani untuk melakukan upaya gerakan menanam, pengaturan pola tanam, penggunaan bibit tahan bencana atau hama.
“Saya minta Satgas Pangan meningkatkan intensitas pendampingan dan dukungan untuk menjaga stabilitas harga. Beri tindakan pembinaan maupun tindakan hukum sesuai peraturan jika ditemukan pelaku usaha yang menyimpang. Saya tegaskan kembali agar kita semua terus berkoordinasi dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan,” ujarnya. (adp/kmf)