Gaya HidupPesawaran

Pemkab Pesawaran Bersama Kemenag Provinsi Lampung Tanam Mangrove Dan Bersih Pantai

187
×

Pemkab Pesawaran Bersama Kemenag Provinsi Lampung Tanam Mangrove Dan Bersih Pantai

Sebarkan artikel ini

Pesawaran (LB): Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung menggelar Bakti Sosial Penanaman Pohon Mangrove dan Bersih-Bersih Pantai untuk menjaga lingkungan dan ekosistem laut.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP), Hari Ibu Ke-95 dan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI Ke-78 di Wisata Mangrove Cuku Nyiny, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (26/12/2023).

Bupati Dendi mengatakan Pesawaran merupakan vegetasi mangrove terbesar kedua di Lampung setelah Kabupaten Lampung Timur. Menurutnya, pada 2016 luas wilayah mangrove sekitar 1.200 Ha, tapi tahun 2022 melalui potret citra satelit mengalami penurunan sekitar 120 Ha. Hal tersebut, ucap Dendi menjadi PR bagi Pemkab Pesawaran saat ini.

“Saya sangat mengapresiasi Kemenag Lampung yang telah mengangkat isu lingkungan, sebab memang merupakan salah satu hal terpenting saat ini. Terima kasih juga karena Pesawaran menjadi lokus perayaan hari besar Kemenag tersebut dengan melaksanakan penanaman mangrove,” kata Dendi.

Menurutnya, dulu peran kawasan mangrove hanya sebatas penahan abrasi, tapi dengan visi misi Kabupaten Pesawaran saat ini, Bumi Wisata 2030, kawasan tersebut disulap menjadi kawasan wisata.

“Pesawaran walaupun eksisting-nya banyak laut, garis pantai yang panjang, tapi dulu pemanfaatan pariwisatanya masih dinilai kurang. Sebab, dulu tata ruang Pesawaran ini bukan menjadi tempat destinasi pariwisata,” ujar Dendi.

Dia menjelaskan merujuk hal itu pihaknya beserta jajaran telah berupaya menjadikan Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu kawasan pariwisata dan dimulai pada 2019 mulai masuk kedalam rencana strategis nasional.

“Dulu sebelum 2019 walaupun orang tahu ada destinasi wisata Pantai Mutun, Kelapa Rapat, Pahawang dan lainnya, tapi dalam tata pemerintahan kita belum menjadi tempat wisata. Belum boleh, karena izin belum ada, jadi mau tarik retribusi juga belum bisa. Namun dari 2019 kita sudah bertransformasi dengan cita – cita Bumi Wisata Sejuta Pesona,” jelasnya.

Dendi berharap dukungan dari Kemenag karena wisata Pesawaran didorong menjadi wisata halal. Lalu SDM yang dicetak juga harus ada pendampingan dari sisi religinya, agar terkontrol pola aktifitas masyarakat dan wisatawannya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Puji Raharjo, mengatakan agenda ini adalah bagaimana mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.

“Dengan Tema “Peran Ibu Dalam Keberlanjutan Lingkungan”, kami mengajak seluruh jajaran, terutama ibu-ibu ikut berperan dalam penanaman mangrove agar kelestariannya dapat kita jaga untuk anak cucu kita,” pungkasnya. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *